Regu Pencari Kumpulkan Informasi dari Warga Pesisir Banggai
Regu pencari 17 anak buah kapal yang hilang sejak Sabtu (1/6/2019) tak hanya fokus mencari para korban di laut, tetapi juga mengumpulkan informasi dari nelayan di pesisir. Sejumlah informasi menyebutkan para nelayan di sekitar perairan Kabupaten Banggai melihat benda terapung seperti jenazah yang masih mengenakan pelampung.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·2 menit baca
PALU, KOMPAS — Regu pencari 17 anak buah kapal yang hilang sejak Sabtu (1/6/2019) tak hanya fokus mencari para korban di laut, tetapi juga mengumpulkan informasi dari nelayan di pesisir. Sejumlah informasi menyebutkan para nelayan di sekitar perairan Kabupaten Banggai melihat benda terapung seperti jenazah yang masih mengenakan pelampung.
”Betul, selain pencarian korban di laut, informasi-informasi yang beredar di masyarakat kami kumpulkan agar berguna bagi pencarian. Semua tim Search and Rescue (SAR) dari sejumlah instansi terlibat aktif,” kata Kepala Badan Search and Rescue Nasional Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu Basrano di Palu, Sulteng, Kamis (6/6/2019).
Informasi yang dihimpun itu terutama di sekitar Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai. Di salah satu platform media sosial, beredar informasi sejumlah nelayan melihat obyek di laut yang mengenakan pelampung oranye.
Betul, selain pencarian korban di laut, informasi-informasi yang beredar di masyarakat kami kumpulkan agar berguna bagi pencarian. Semua tim Search and Rescue dari sejumlah instansi terlibat aktif.
Basrano menyatakan, tim yang mengumpulkan informasi di darat terdiri dari personel kepolisian dan TNI.
Kamis ini merupakan hari keempat pencarian terhadap 17 anak buah kapal KM Lintas Timur yang tenggelam pada Sabtu lalu. Satu orang selamat setelah terapung selama empat hari. Ia dievakuasi oleh kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian yang diperkirakan di perairan Banggai Laut dan Banggai. KM Lintas Timur dengan bobot 1.720 GT mengangkut semen dari Bitung, Sulawesi Utara, menuju Morowali, Sulteng.
Selain di laut dan mengumpulkan informasi di darat, pencarian hari keempat ini juga melibatkan TNI Angkatan Udara dari Pangkalan Angkatan Udara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka mengobservasi dari udara.
Saat dihubungi Rabu (5/6/2019), Direktur PT Citra Baru Adi Nusantara, operator KM Lintas Timur, Suanthie John menyatakan, kerusakan yang diperbaiki di Bitung hanya masalah kelistrikan. Setelah diperbaiki, kapal kembali beroperasi normal.
Nakhoda sempat mengirimkan berita ke perusahaan yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/5/2919), memberi tahu bahwa kapal akan tiba pada Sabtu (1/6/2019) atau paling lambat Minggu (2/6/2019) di Morowali.
Suanthie menyatakan, pihaknya sudah menghubungi syahbandar di sekitar tempat kejadian untuk mencari informasi terkait kejadian itu. Tenaga teknis dari perusahaan diberangkatkan pada Kamis (6/6/2019) untuk menangani korban selamat serta membantu tim SAR.