Makam Loang Baloq dan Bintaro Jadi Pusat Lebaran Ketupat
Masyarakat adat Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (12/6/2019) merayakan Lebaran Ketupat atau Lebaran Topat sebagai perayaan setelah berpuasa sunah enam hari beruturut-turut di awal bulan Syawal. Momen itu biasanya digunakan untuk berlibur bersama keluarga ke obyek wisata atau ziarah makam. Di Mataram, lebaran ketupat dipusatkan di Makam Loang Baloq dan Makam Bintaro.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
MATARAM, KOMPAS – Masyarakat adat Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (12/6/2019) merayakan Lebaran Ketupat atau Lebaran Topat sebagai perayaan setelah berpuasa sunah enam hari beruturut-turut di awal bulan Syawal. Momen itu biasanya digunakan untuk berlibur bersama keluarga ke obyek wisata atau ziarah makam. Di Mataram, lebaran ketupat dipusatkan di Makam Loang Baloq dan Makam Bintaro.
Suasana Lebaran Ketupat sudah terasa sejak Selasa (11/6/2019) di desa-desa maupun kota. Warga mulai menyiapkan ketupat dan memasak lauk seperti opor, pecel kangkung, dan lainnya. Pada Lebaran Ketupat nanti, aneka makanan itu akan dibawa ke masjid untuk dimakan setelah doa bersama serta ketika berlibur ke tempat wisata atau ziarah makam.
Kawasan pantai biasanya menjadi favorit warga merayakan Lebaran Ketupat. Beberapa pantai yang selalu ramai pengunjung antara lain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, Pantai Batulayar dan Senggigi di Lombok Barat, serta Pantai Labuhan Haji di Lombok Timur. Sementara di Lombok Utara, masyarakat banyak yang berkunjung ke Pantai Sira di Kecamatan Tanjung.
Selain mengunjungi pantai, masyarakat juga berziarah ke sejumlah makam seperti Makam Nyatok di Lombok Tengah, Makam Batulayar di Lombok Barat, dan Makam Loang Baloq serta Makam Bintaro di Kota Mataram. Makam-makam itu merupakan tempat disemayamkan atau petilasan para ulama serta wali penyebar agama Islam di Lombok.
Makam Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela dan Makam Bintaro di Kecamatan Ampenan akan menjadi pusat perayaan Lebaran Ketupat di Kota Mataram yang mengusung acara Maripat atau Mataram Religi Ketupat.
Pantauan Kompas Selasa siang, persiapan di dua makam itu sudah dilakukan. Di Loang Baloq yang berada di sisi Selatan kota Mataram, kegiatan akan dilakukan di dua titik yakni area makam untuk acara ngurisan (potong rambut bayi) dan doa serta ziarah, serta kawasan pantai di seberang makam untuk perayaan termasuk pemotongan ketupat agung. Adapun di Makam Bintaro di sisi utara Kota Mataram, ziarah dan perayaan dilaksanakan di kawasan makam.
Selain membersihkan kawasan makam, dilakukan pula pendirian terop. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram terlihat menyemprotkan air di area yang akan digunakan. “Biar lebih sejuk dan tidak berdebu saat acara,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram Ki Agus M Idris.
Di Makam Loang Baloq, kelompok pemuda setempat juga terlihat mempersiapkan diri. Pada Sabtu besok, mereka akan membantu kepolisian untuk menjaga keamanan, termasuk mengatur pergerakan peziarah.
Dalam sehari, peziarah bisa lebih dari lima ribu. Jadi harus benar-benar dijaga dan diatur biar berjalan lancar.
“Dalam sehari, peziarah bisa lebih dari lima ribu. Jadi harus benar-benar dijaga dan diatur biar berjalan lancar,” kata Baharudin, Koordinator Keamanan Makam Loang Baloq.
Di Makam Loang Baloq yang dalam Bahasa Sasak berarti Lubang Buaya, terdapat tiga makam yakni makam wali Syech Gaso Abdurrazak, makam tokoh agama dan masyarakat di Lombok Datuk Laut, dan makan seorang anak yatim piatu yang disebut Anak Iwoq.
Sementara di Makam Bintaro, terdapat makam tiga orang yakni Habib Husen Bin Umar Mashur, Syarifah Zahra Al Habsy, dan Syech Abdullah Al Badawi. Ketiganya berasal dari Yaman Selatan dan datang pada 1865. Mereka datang untuk menyempurnakan agama Islam di Lombok.
Menurut Pengurus Makam Loang Baloq Syafri, para peziarah yang datang nantinya tidak hanya dari Lombok, tetapi di antaranya juga pulau Sumbawa, dan Jawa. “Tidak hanya pada hari Ketupat, tetapi makam Loang Baloq biasanya akan ramai hingga hari Minggu nanti,” kata Syafri.
Masyarakat Ampenan kan sangat beragam. Di sini ada berbagai etnis. Jadi kami libatkan sebagai bagian dari akulturasi.
Di Makam Bintaro, selain ziarah dan pemotongan ketupat agung, masyarakat juga akan disuguhi pertunjukan barongsai dan tari rudat, serta hiburan musik dangdut di panggung di kawasan pantai, tak jauh dari makam. “Masyarakat Ampenan kan sangat beragam. Di sini ada berbagai etnis. Jadi kami libatkan sebagai bagian dari akulturasi,” kata Camat Ampenan Muzakkir Walad.
Perayaan Lebaran Ketupat di Makam Loang Baloq akan dihadiri langsung oleh Wali Kota Mataram Ahyar Abduh. Sementara Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana akan hadir di Makam Bintaro.