Kabut Asap Menyelimuti Palangkaraya, Jarak Pandang Menurun
Warga Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tak lagi menikmati udara pagi yang segar karena kabut asap kebakaran yang menyelimuti kota tersebut. Warga mulai mengenakan masker. Jarak pandang pun menurun hingga kurang dari 1 kilometer.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Warga Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tak lagi menikmati udara pagi yang segar karena kabut asap kebakaran yang menyelimuti kota tersebut. Warga mulai mengenakan masker. Jarak pandang pun menurun hingga kurang dari 1 kilometer.
Pada Jumat (26/7/2019) pagi, kebakaran terjadi di mana-mana di Kalimantan Tengah. Di Kota Palangkaraya, sedikitnya ada tujuh lokasi kebakaran. Sebagian besar lokasi kebakaran berada di tempat yang sama dengan lokasi sehari sebelumnya, Kamis (25/7/2019).
Sejak pukul 07.00 WIB pagi, kabut cukup pekat menyelimuti kota. Transportasi pun terganggu karena jarak pandang yang menurun.
Salah seorang prakirawan Stasiun Meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Palangkaraya, Lian Adriani, menerangkan, pada pukul 07.00 jarak pandang kurang dari 5 kilometer. Namun, jarak pandang menurun pada pukul 09.30 hingga kurang dari 1 meter.
”Normalnya di atas 6-7 kilometer, tetapi ada titik di mana kabut asap tebal sehingga kurang dari 1 kilometer,” kata Lian.
Lian menambahkan, hari ini tim perawatan alat pendeteksi kualitas udara masih memperbaiki peralatan yang rusak. Akibatnya, pihaknya tidak bisa mengetahui kualitas udara pada pagi hari berbahaya atau tidak.
Petrus Kamale (57), warga Jekan Raya, Kota Palangkaraya, mengungkapkan, udara pagi tak lagi bisa dinikmati. Ia yang terkena stroke ringan biasanya berjalan kaki di sekitar rumah. Namun, karena asap, aktivitas tersebut dibatalkan.
”Ini sudah tidak sehat lagi, bau asap dari kebakaran ini bikin sesak dada,” ujar Petrus.
Ini sudah tidak sehat lagi, bau asap dari kebakaran ini bikin sesak dada.
Membagikan masker
Tebalnya kabut asap juga membuat beberapa petugas kepolisian dan petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng membagikan masker kepada pengguna jalan. Di sekitar lampu pengatur lalu lintas Jalan Yos Sudarso dan Bundaran Besar, mereka membagikan masker.
Data Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Provinsi Kalteng menunjukkan, selama Juli 2019 terjadi 231 kejadian kebakaran di Kalteng dengan total luas lahan yang terbakar mencapai 580 hektar.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (PBPK) Mofit Saptono mengungkapkan, pada Rabu (24/7/2019), helikopter dengan tipe MI-17 dan MI-8 sudah beroperasi sampai saat ini. ”Sudah mulai beroperasi di daerah Tumbang Nusa dan Taruna,” ujar Mofit singkat.
Di Desa Taruna dan Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, kebakaran terus terjadi hampir tiga minggu lamanya. Kebakaran di lokasi dengan gambut sedalam 1 meter itu sulit dipadamkan.