Kepolisian Resor Klaten memastikan ledakan di atap teras rumah Sigit (49), warga Dusun Turen, Desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah (6/8/2019) dinihari bukan bom, melainkan petasan. Petasan itu dilemparkan oleh orang yang tidak dikenal dari depan rumah.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
KLATEN, KOMPAS – Kepolisian Resor Klaten memastikan ledakan di atap teras rumah Sigit (49), warga Dusun Turen, Desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah (6/8/2019) dinihari bukan bom, melainkan petasan. Petasan itu dilemparkan oleh orang yang tidak dikenal dari depan rumah.
“Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan beberapa bentuk petasan,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal, Kepolisian Resor Klaten Ajun Komisaris Polisi Dicky Hermansyah di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (6/8/2019).
Dicky mengatakan, ada lima petasan yang yang dimasukkan dalam bungkusan plastik. Satu petasan meledak, sedangkan empat lainnya tidak meledak. Dalam bungkusan itu juga ditemukan beberapa paku. “Jadi petasan itu dibungkus di dalam plastik bersama paku, tujuannya mungkin saat petasan ini meledak, paku yang dibungkusan itu ikut terlempar,” katanya.
Petasan konvensional
Menurut Dicky, benda itu dipastikan petasan konvensional karena menggunakan bahan serbuk petasan di dalamnya. Seperti petasan umumnya, bagian luar menggunakan bahan dari kertas. Dari lima petasan itu, ada satu petasan dimodifikasi hingga berbentuk seperti bom pipa karena menggunakan pipa paralon.
Jadi petasan itu dibungkus di dalam plastik bersama paku, tujuannya mungkin saat petasan ini meledak, paku yang dibungkusan itu ikut terlempar
Sigit mengatakan, polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi. Motif pelemparan petasan ke rumah Sigit tersebut diduga karena persoalan pribadi, bukan teror kepada masyarakat luas. “Ini bukan teror secara keseluruhan yang ditujukan kepada masyarakat Kalikotes untuk membuat situasi keamanan dan ketertiban di wilayah itu terganggu,” katanya.
Menurut Sigit, sebelum terjadi ledakan petasan pada Selasa (6/8/2019) dinihari itu, petasan juga pernah dilempar orang tak dikenal ke teras depan rumah Sigit, Selasa (30/8/2019) serta di pekarangan rumahnya, Sabtu (3/8/2019). Pada kedua kejadian itu, petasan tidak meledak.
Sigit mengatakan, belum ada tersangka yang ditangkap dalam peristiwa ini. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Meski demikian, berdasarkan keterangan saksi-saksi, pihaknya sudah menemukan indikasi pelaku pelemparan petasan tersebut.
Suara ledakan petasan mengagetkan pemilik rumah serta warga sekitarnya di Dusun Turen. Rubiyem (45), istri Sigit, mengatakan, ledakan itu terjadi sekitar pukul 02.00, Selasa.
Sebelum terdengar ledakan, ia terbangun untuk mengantarkan anaknya ke toilet. Ketika hendak kembali ke kamar, terdengar ledakan kencang dari depan rumah. “Saya sempat mendengar suara sepeda motor lewat kencang di depan rumah kemudian disusul suara ledakan itu,” katanya.
Menurut Rubiyem, ledakan petasan membuat beberapa genting depan rumah jatuh. Petasan tersebut dilempar ke atas teras rumah yang dicor semen.