Penyebab Bus Terbakar di Bandara I Gusti Ngurah Rai Terus Diusut
Sebuah bus angkutan penumpang pesawat PT Gapura Angkasa di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (6/9/2019) siang, terbakar.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·2 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Sebuah bus angkutan penumpang pesawat PT Gapura Angkasa di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (6/9/2019) siang, terbakar. Kebakaran itu terjadi di dekat tempat parkir pesawat, tidak jauh dari gedung terminal internasional. Kebakaran dapat cepat dipadamkan sehingga tidak membahayakan operasional bandara.
Insiden serupa pernah terjadi di Terminal Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Jumat (19/4/2019). Kala itu, kebakaran berdampak pada terganggunya aktivitas dan operasional di terminal domestik. Hasil penyelidikan polisi menunjukkan, kebakaran di area terminal domestik itu akibat hubungan arus pendek pada panel listrik.
”Tidak ada dampak terhadap terminal, penumpang, dan seluruh fasilitas di bandara. Kebakaran ini juga tidak mengganggu operasional bandara,” kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai Herry AY Sikado, Jumat.
Herry menerangkan, bus itu terbakar sekitar pukul 13.14 Wita. Setelah ditangani tim pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran (airport rescue and firefighting/ARFF) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, kebakaran bus nomor 8 itu dapat dipadamkan pukul 13.45 Wita. Herry mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat insiden itu.
General Manager PT Gapura Angkasa Cabang Denpasar Ketut Deddy Hariyanto mengatakan, kondisi bus yang terbakar dinyatakan laik jalan. Bus itu sedang parkir seusai mengangkut penumpang ke pesawat Garuda Indonesia.
”Sekitar 15 menit setelah parkir, bus itu kembali akan dioperasikan, tetapi mesin tidak mau menyala,” kata Deddy.
Sopir bus lantas hendak memeriksa aki bus sambil menunggu kedatangan mekanik. Namun, sebelum hal itu dilakukan, ternyata muncul api dari bagian belakang. Sopir bus langsung mengambil tabung pemadam api dan menyemprotkannya ke api.
Sampai habis dua tabung pemadam isi 3 kilogram, api tidak bisa dipadamkan.
”Sampai habis dua tabung pemadam isi 3 kilogram, api tidak bisa dipadamkan,” ujar Deddy.
Kepala Dinas Perhubungan Bali Gde Wayan Samsi Gunartha menyatakan, insiden itu harus mendapatkan perhatian agar tidak terulang di kemudian hari. Samsi menyampaikan terima kasih karena pihak pengelola bandara dan instansi terkait di Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah menangani insiden itu dengan cepat dan baik sehingga tidak mengganggu operasional bandara.
Setelah kebakaran, Kepala Bidang Pelayanan dan Pengoperasian Bandar Udara Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Edison Saragih mengatakan sedang mengumpulkan data, baik keterangan dari pihak terkait maupun rekaman kamera pemantau (CCTV), terkait insiden bus terbakar itu.
”Investigasi bertujuan mencari tahu faktor-faktor penyebab kebakaran dan evaluasi agar peristiwa serupa tidak berulang. Kami juga akan menyiapkan rekomendasi terkait langkah mitigasinya,” kata Edison.