Kementerian Perhubungan memfokuskan pembangunan sejumlah sarana dan prasarana transportasi darat, laut, serta udara di lima kabupaten di Papua. Hal itu untuk meningkatkan konektivitas dan pelayanan kepada masyarakat.
Oleh
Fabio Costa
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kementerian Perhubungan memfokuskan pembangunan sejumlah sarana dan prasarana transportasi darat, laut, dan udara di lima kabupaten di Papua. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan konektivitas dan pelayanan kepada masyarakat di daerah-daerah tersebut.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Papua Lukas Enembe beserta bupati dari lima daerah tersebut di Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (27/9/2019). Kelima daerah itu adalah Kabupaten Jayapura, Yahukimo, Puncak, Pegunungan Bintang, dan Asmat.
Budi, seusai pertemuan, mengatakan, pihaknya menggelar pertemuan hari itu berdasarkan perintah dari Presiden Joko Widodo untuk mendengarkan masukan dari pemerintah daerah. Masukan tersebut terkait program pembangunan yang tepat untuk menunjang kegiatan transportasi.
Ia memaparkan, terdapat sejumlah poin penting yang menjadi program utama Kementerian Perhubungan yang akan ditindaklanjuti di kelima daerah tersebut. Program di Kabupaten Jayapura antara lain pengelolaan Bandar Udara Sentani oleh PT Angkasa Pura I dalam waktu dekat.
Selain itu, ada pula penyediaan dua dermaga yang dilengkapi dua kapal untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Kabupaten Jayapura pada 2020 dan pembangunan jalan menuju Pelabuhan Peti Kemas Depapre.
Program di Asmat meliputi pembangunan pelabuhan di Tepera yang menghubungkan Asmat dengan Yahukimo. Program lainnya di kabupaten itu adalah pembangunan terminal penumpang Bandara Ewer.
Sementara program di Kabupaten Yahukimo berupa pengoperasian pesawat jenis Boeing di Bandara Nop Goliat Dekai yang memiliki panjang landas pacu 2.500 meter. Ada pula pembangunan dua lapangan terbang di dua distrik (setingkat kecamatan), yakni Koropun dan Subahan.
Program di Kabupaten Puncak adalah menuntaskan pembangunan Bandara Ilaga yang sedang berlangsung dan menyiapkan dua bandara di daerah Sinak dan Agudugume.
Terakhir, di Pegunungan Bintang, yakni meresmikan terminal penumpang Bandara Oksibil dan menyiapkan lokasi bandara yang aman dari gangguan cuaca mengingat sering terjadi kecelakaan pesawat di daerah tersebut.
”PT Angkasa Pura I akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 400 miliar untuk memperbaiki landas pacu dan fasilitas lain di Bandara Sentani (Kabupaten Jayapura). Tujuannya, agar dapat banyak pesawat yang mendarat di sini,” kata Budi.
Dari Yahukimo, barang-barang bisa lebih cepat didistribusikan ke kabupaten lain di kawasan Pegunungan Tengah Papua.
Ia menuturkan, dengan kehadiran pelabuhan di Tepera, Asmat dapat menyuplai berbagai barang kebutuhan ke Yahukimo dengan kapal. ”Dari Yahukimo, barang-barang bisa lebih cepat didistribusikan ke kabupaten lain di kawasan Pegunungan Tengah Papua. Pendistribusian barang tak perlu melewati Jayapura lagi,” ucap Budi.
Gubernur Papua Lukas Enembe menyambut positif inisiatif Kementerian Perhubungan untuk membangun sarana dan prasarana transportasi di Papua.
”Saya harap, dari pertemuan ini dapat ditindaklanjuti dengan program pembangunan sarana dan prasarana dari pemerintah pusat dalam waktu cepat. Khususnya di wilayah yang akan mengelar PON tahun depan,” ujar Lukas.
Bupati Puncak Willem Wandik menambahkan, pembangunan bandara yang memadai akan memajukan sektor ekonomi di daerah tersebut. Masyarakat pun bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok serta material dengan mudah.