Sebanyak 50 pengungsi asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, tiba di Bandara Sultan Salahudin, Bima, Minggu (6/10/2019) sekitar pukul 14.30 Wita. Mereka menumpang pesawat Lion Air dari Wamena.
Oleh
KHAERUL ANWAR
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Sebanyak 50 pengungsi asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, tiba di Bandara Sultan Salahudin, Bima, Minggu (6/10/2019) sekitar pukul 14.30 Wita. Mereka menumpang pesawat Lion Air dari Wamena kemudian transit di Bandara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka adalah korban terdampak kerusuhan Wamena, Provinsi Papua.
Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri menyambut kedatangan mereka di ruang VIP Bandara Sultan Salahudin, Bima. ”Mereka ada yang terlihat sedih dan lelah, tetapi sebagian besar tidak tampak trauma,” ujar Zaenudin, Kepala Subbagian Informasi dan Pemberitaan Bagian Humas Pemkab Bima, yang dihubungi dari Mataram, Minggu sore.
Para pengungsi terdiri atas orangtua, dewasa, dan anak-anak dari sejumlah wilayah di Kabupaten Bima, tetapi sebagian besar berasal dari Kecamatan Madapangga. ”Ini pemulangan (50 orang) gelombang pertama. Sisanya akan diterbangkan Senin (7/10/2019) dari Wamena, kemudian transit Makassar lanjut ke Bima,” ujar Zaenuddin.
Biaya transportasi mereka dari Wamena ke Bima ditanggung Pemkab Bima. Dari Bandara Sultan Salahudin, para pengungsi diantar sampai ke kampung halamannya menggunakan mobil angkutan yang disiapkan Pemkab Bima.
Hikmahnya adalah menebalkan tekad dalam menata hidup menjadi lebih baik di masa mendatang. (Indah Damayanti Putri)
Bupati Bima kepada para pengungsi minta tetap sabar menghadapi cobaan dan ujian, yang pada akhirnya akan melahirkan hikmah atas kerusuhan di Wamena. ”Hikmahnya adalah menebalkan tekad dalam menata hidup menjadi lebih baik di masa mendatang,” ujarnya.
Organisasi Perangkat Daerah Pemkab Bima diperintahkan tetap memantau dan memberikan layanan kesehatan dan memfasilitasi pengurusan administrasi kependudukan kepada para pengungsi di kampung masing-masing, termasuk kelangsungan pendidikan anak-anak.
”Pendidikan mereka tidak boleh terhenti. Pastikan mereka agar mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan di sekolah-sekolah yang ada di desa mereka,” ujar Bupati Bima.
Empat tahap
Kepala Dinas Sosial NTB T Wismaningsih Dradjadiah di Mataram mengatakan, pemulangan pengungsi dari Wamena dan Jayapura yang dilakukan empat tahap mulai Jumat pekan lalu berjalan aman dan lancar. Pemulangan tahap kedua terdiri atas empat warga Kabupaten Sumbawa. Mereka tiba di Bandara Internasional Lombok pada Sabtu (5/10/2019) pukul 20.05 Wita.
Wismaningsih mengatakan, Yonif 751/Raiders Sentani, Jayapura, beserta personelnya dan warga NTB memiliki peran penting dalam pengungsian dan pemulangan ke NTB.
Para pengungsi mendapat fasilitas ruangan Markas Yonif 751/Riders sebegai tempat penampungan sekaligus mengerahkan sejumlah kendaraannya untuk mengangkut pengungsi dari tempat pengungsian ke Bandara Jayapura. Pemulangan tahap empat dilakukan Senin (7/10/2019).