BPCB Jawa Timur Temukan Struktur Candi di Situs Gedog
Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur mulai mendapati struktur fondasi candi pada situs Gedog di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BLITAR, KOMPAS — Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur mulai mendapati struktur fondasi candi pada situs Gedog di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Hasil lebih detail baru bisa diketahui pada akhir proses ekskavasi yang dilakukan selama lima hari ke depan.
Situs Gedog diperkirakan sebuah candi yang sebelumnya disebut-sebut dalam buku History of Java karya Gubernur Jenderal Hindia Belanda Thomas Stamford Raffles pada abad ke-19. Namun, sejauh ini belum diketahui secara pasti di mana lokasi candi yang dimaksud oleh Raffles tersebut.
Ketua Tim Ekskavasi Candi Gedog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Nugroho Harjo Lukito saat dihubungi dari Malang, Selasa (8/10/2019), mengatakan, pihaknya sudah mulai menemukan struktur pinggiran candi dalam proses ekskavasi yang berlangsung sejak Senin (7/10/2019) itu. ”Posisinya melintang, nantinya memotong saluran irigasi. Itu yang masih kami temukan. Selain itu, di sisi utara ada indikasi, mungkin runtuhan candi,” ujarnya. Struktur candi diperkirakan sepanjang sekitar 4 meter yang posisinya berada di tengah selokan.
Melihat sekilas dari apa yang telah tersingkap, lanjut Nugroho, pihaknya mulai bisa memastikan keberadaan candi yang dimaksud dalam buku History of Java sekaligus kepastian lokasinya. ”Detailnya kami belum tahu karena baru menemukan satu sisi saja,” ucapnya.
Disinggung soal dugaan dari masa kerajaan mana situs Gedog dibangun, Nugroho mengatakan belum bisa menarik kesimpulan karena pihaknya belum menemukan artefak yang bisa memberi petunjuk ke arah tersebut. ekskavasi tahap pertama ini berlangsung sampai Jumat (18/10/2019).
Situs Gedog diperkirakan sebuah candi yang sebelumnya disebut-sebut dalam buku History of Java karya Gubernur Jenderal Hindia Belanda Thomas Stamford Raffles pada abad ke-19.
Proses ekskavasi oleh BPCB Jawa Timur kali ini merupakan tindak lanjut hasil peninjauan BPCB satu bulan silam. Saat itu mereka menerima laporan tentang temuan batu berelief kepala kala di tempat itu.
Batu berelief mirip wajah kala itu ditemukan oleh Toiran (59), warga Gedog, September lalu. Batu ditemukan saat Toiran mengolah lahan jagung miliknya. Selama ini, lokasi tempat wajah kala ditemukan itu merupakan punden yang berada di tanah kas desa.
Selain kepala kala, warga juga menemukan sejumlah artefak lain di tempat itu, seperti pondasi batubata, batu berbentuk lumpang, dan fragmen relief candi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar Tri Iman Prasetyono mengatakan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari BPCB mengenai apa yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kota Blitar. Pihaknya memperkirakan situs Gedog dibangun pada era Majapahit, tetapi tidak lebih tua dari Candi Penataran yang berada 11-12 kilometer di sisi utara.
Candi Pentaran merupakan candi yang dibangun pada masa Kerajaan Kediri (abad ke-13 awal) dan berlanjut sampai Majapahit (abad ke-15 awal). ”Kami masih menunggu kesimpulan seperti apa dan apa yang harus kami lakukan. Informasi sementara,” ujarnya.