Kebijakan libur sekolah di Jambi diperpanjang hingga Sabtu (19/10/2019) akibat kabut asap.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Kebijakan libur sekolah di Jambi diperpanjang hingga Sabtu (19/10/2019) akibat kabut asap. Kualitas udara masih pada level berbahaya meskipun hujan telah turun di sejumlah lokasi di wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan.
Data realtime partikel debu PM 2,5 pada Kamis (17/10/2019) pukul 06.30 masih di atas level 700 alias berbahaya bagi kesehatan. Pada sebagian wilayah Kota Jambi, hujan turun sekitar pukul 13.00. Kualitas udara mulai membaik menjelang sore. Pukul 15.00, data realtime PM 2,5 ada pada level 67 alias tidak sehat.
Kepala Biro Humas Provinsi Jambi Johansyah mengatakan, libur sekolah yang berlangsung sejak Rabu diperpanjang hingga Sabtu. Kebijakan libur berlaku mulai dari TK hingga SMP.
Selain anak sekolah, pegawai perempuan yang hamil juga diliburkan untuk mengantisipasi dampak paparan asap. Seluruh warga yang beraktivitas di luar rumah agar selalu menggunakan masker.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Jambi Abu Bakar mengatakan, meskipun hujan mulai turun di Jambi, kebijakan libur masih tetap berlaku hingga Sabtu di wilayah Kota Jambi. Hal itu dilakukan untuk mencegah dampak paparan asap pada anak sekolah.
Meskipun hujan mulai turun di Jambi, kebijakan libur masih tetap berlaku hingga Sabtu di wilayah Kota Jambi.
Universitas Jambi juga mengambil langkah meliburkan siswanya. Rektor Unja Johni Najwan mengeluarkan instruksi libur kuliah hingga Jumat (18/10/2019). Selama perkuliahan diliburkan, para dosen diinstruksikan memberikan tugas mandiri kepada mahasiswanya sebagai pengganti kuliah. Namun, pelayanan administrasi dan bimbingan tetap dilaksanakan.
Upaya pemadaman baik lewat jalur darat maupun modifikasi cuaca juga masih berjalan. Sebanyak 4.000 kilogram kapur tohor disemai di wilayah timur Jambi, serta di wilayah tenggara dan selatan Provinsi Sumatera Selatan.
Berdasarkan citra Landsat, sebaran kebakaran di Provinsi Jambi hingga pertengahan Oktober ini telah mencapai 126.203 hektar. Luasnya naik lebih dua kali lipat dibandingkan dua pekan sebelumnya yang masih 47.000 hektar. Areal kebakaran paling luas merambat pada areal gambut, yakni 86.693 hektar. Sebarannya paling banyak di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.