Pasar Murah Bandeng Sambut Peringatan Maulid Nabi di Sidoarjo
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (7/11/2019) menggelar pasar murah khusus ikan bandeng. Hal itu dilakukan dalam rangka memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pemenuhan kebutuhan warga.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO,KOMPAS-Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (7/11/2019) menggelar pasar murah khusus menjual ikan bandeng segar. Hal itu dilakukan dalam rangka memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, membantu perekonomian masyarakat, dan menaikkan pamor bandeng sebagai komoditas unggulan.
Kegiatan yang digelar di halaman kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Sidoarjo itu mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Ribuan orang rela mengantre sejak pagi bahkan selama berjam-jam. Mereka berdiri dan berbaris tertib di trotoar jalan sembari membawa kupon serta kartu identitas penduduk setempat.
Ikan bandeng merupakan komoditas unggulan Kabupaten Sidoarjo. Ikan ini dibudidayakan ribuan petani dengan luas hamparan tambak mencapai 15.000 hektar. Produksi bandeng selama September ini mencapai 4,1 juta ton dengan produktivitas rata-rata 6 kuintal per hektar setiap kali panen. Setahun bisa dua kali panen.
Total produksi bandeng selama 2018 mencapai 34,160 juta ton atau naik sekitar 100 kg dibandingkan produksi tahun sebelumnya 34,016 juta ton. Kenaikan produksi menunjukkan bandeng masih menjadi komoditas unggulan petambak meski banyak komoditas lain yang mulai dilirik seperti udang vaname, nila, dan gurami.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menyediakan 5,4 ton ikan bandeng segar untuk pasar murah kali ini. Ikan bandeng dibeli langsung dari tambak milik petani di Desa Kalanganyar, Kabupaten Sidoarjo. Ikan baru dipanen sehingga kondisinya masih segar.
“Kendati ikan-ikan ini dijual murah kepada masyarakat, kualitasnya tetap yang terbaik. Ikan bandeng Sidoarjo memiliki ciri khusus yakni punggungnya hitam dan bibirnya merah. Ikan dibudidaya secara alami tanpa pakan buatan,” ujar Saiful Ilah, yang juga dikenal sebagai juragan tambak.
Dalam kegiatan pasar murah itu, sebanyak 5,4 ton ikan bandeng yang disediakan, dikemas dalam kantong plastik. Setiap kantong berisi 5-7 ekor ikan dengan berat total 2 kilogram dengan harga Rp 28.000. Setiap warga dibatasi maksimal hanya membeli 2 kg.
Di pasar harga ikan bandeng tinggi sekitar Rp 28.000-Rp 30.000 per kg. Pemerintah memberikan subsidi sekitar 50 persen dari harga pasar untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang ingin merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW
“Di pasar harga ikan bandeng tinggi sekitar Rp 28.000-Rp 30.000 per kg. Pemerintah memberikan subsidi sekitar 50 persen dari harga pasar untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang ingin merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW,” kata Saiful Ilah.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sidoarjo Bachruni Aryawan mengatakan, pemerintah daerah menyediakan 2.700 kupon untuk masyarakat. Syaratnya, mereka harus warga Sidoarjo yang dibuktikan dengan menunjukkan kartu tanda penduduk.
Komoditas Unggulan
Khumaidi, petambak di Desa Kalanganyar mengatakan, untuk membudidayakan bandeng, mayoritas petambak menggunakan cara tradisional. Mereka mengandalkan pakan alami, bukan produksi pabrik. Hal itu pula yang menyebabkan masa pembudidayaan lebih lama, yakni enam bulan. Apabila menggunakan pakan pabrik, ikan bisa dipanen usia empat bulan.
“Bandeng disukai petambak karena relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit sehingga tidak mengakibatkan kerugian besar. Perawatannya juga lebih mudah dibandingkan udang,” ucapnya.
Maskunainah, warga Kelurahan Magersari mengatakan, rela mengantre di pasar murah bandeng karena harga murah. Alasan lain, ikannya sangat segar, berbeda dengan apabila dia beli di pasar terkadang ikannya sudah lama disimpan oleh pedagang. “Seneng sekali. Setiap tahun selalu nunggu pasar murah bandeng. Rencana mau bikin presto buat keluarga,” kata Maskunainah.