Kartika Lase, bayi yang lahir dengan kelainan usus di luar atau ”gastroschisis”, akhirnya dapat dioperasi di RSUP Dr M Djamil, Padang, Sumatera Barat, Senin (11/11/2019) malam. Bayi dalam penanganan pascaoperasi.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Kartika Lase, bayi yang lahir dengan kelainan usus di luar atau gastroschisis, akhirnya dapat dioperasi di RSUP Dr M Djamil, Padang, Sumatera Barat, Senin (11/11/2019) malam. Bayi berusia empat hari asal Mandailing Natal, Sumatera Utara, itu kini dalam tahap penanganan pascaoperasi.
Pejabat Pembuat Informasi dan Dokumentasi RSUP Dr M Djamil Gustafianof, Selasa (12/11/2019), di Padang, mengatakan, operasi dilakukan sekitar pukul 21.00. Operasi berjalan lancar, tetapi hasilnya baru akan diketahui beberapa waktu ke depan.
”Hasilnya belum diketahui. Kondisinya (Kartika) masih membutuhkan alat bantu. Besok kemungkinan baru ada penilaian (berhasil atau tidaknya operasi),” kata Gustafianof.
Sebelumnya, proses operasi Kartika sempat tertunda karena ruang NICU, tempat penanganan pascaoperasi, di RSUP Dr M Djamil penuh. Di rumah sakit itu hanya terdapat 15 ruang NICU. Operasi pun tidak dapat dilaksanakan meski Kartika sudah dirujuk ke Padang sejak Minggu (10/11/2019) dini hari.
Jojor Marbun (47), nenek Kartika dari pihak ayah, mengatakan, operasi dilakukan Senin malam. Sebelumnya, kesehatan Kartika sempat menurun dan terancam tidak jadi dioperasi. Sekarang, Kartika masih dirawat di ruang NICU. ”Kata dokter tadi malam kondisi Kartika kritis habis dioperasi. Sekarang belum ada kabar lagi,” kata Jojor.
Kartika masih dirawat di ruang NICU.
Menurut dokter bedah, kata Jojor, banyak bagian usus Kartika yang dibuang karena sudah rusak. Usus itu rusak karena sudah mengering, baik akibat penanganan pasca-melahirkan yang tidak sesuai maupun karena terlalu lama terpapar di luar perut.
Kartika merupakan anak kedua dari pasangan BJ Lase (27) dan SR Simanjuntak (20). Tanpa bantuan tenaga medis, ia dilahirkan di rumah, Sabtu (9/11/2019) sekitar pukul 07.30, dengan berat 2,8 kilogram.
Sabtu sore, Kartika sampai di RSUD Panyabungan setelah menempuh perjalanan sekitar 3,5 jam dari desanya di Batang Lobung, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Beberapa jam kemudian, Kartika dirujuk ke RSUP Dr M Djamil di Sumatera Barat untuk mendapatkan penanganan yang lebih memadai. Ia menempuh perjalanan selama tujuh jam hingga ke Padang. Padang dipilih karena lebih dekat daripada ke Medan, ibu kota Sumatera Utara.