Pemerintah pusat menggandeng berbagai pihak untuk melatih generasi muda Papua menjadi pelaku bisnis. Para pemuda ini diharapkan menumbuhkan semangat kewirausahaan sekaligus menjadi lokomotif ekonomi kerakyatan setempat.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pemerintah pusat menggandeng berbagai pihak untuk melatih generasi muda Papua menjadi pelaku bisnis. Para pemuda ini diharapkan menumbuhkan semangat kewirausahaan sekaligus menjadi lokomotif ekonomi kerakyatan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Hal ini disampaikan Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar di sela-sela kegiatan diskusi bertema ”Kitong Talk” di Kota Jayapura, Selasa (3/12/2019). Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan di tujuh daerah di Papua dan Papua Barat. Ketujuh daerah tersebut yakni Manokwari, Jayawijaya, Jayapura, Biak Numfor, Mimika, Merauke, dan Nabire.
Kitong Talk adalah salah satu program unggulan dari Kitong Bisa Enterprise yang bertujuan menjadi wadah bagi pemuda Papua untuk bertemu, berdiskusi, dan saling berbagi inspirasi dalam berbagai bidang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pemuda yang juga pelaku usaha di Papua. Di antara mereka yakni Patricia Ormuseray, pemilik usaha kosmetik Stretlitzia Store, dan Yan Pepuho, pemilik usaha Phondabee Coffee.
Billy yang juga salah satu perintis organisasi Kitong Bisa mengatakan, pihaknya yang terlibat sebuah organisasi Papua Muda Inspiratif akan menyeleksi 100 orang di setiap daerah untuk mengikuti pelatihan bisnis pada Januari 2019.
”Kami menggandeng seluruh pemuda yang terlibat dalam bisnis di Papua menjadi tenaga mentor dalam kegiatan ini,” kata Billy.
Ia menuturkan, para pemuda yang mengikuti pelatihan ini akan dilatih sesuai dengan potensi bisnis yang akan digeluti. Tujuannya agar produk yang ditawarkan sesuai dengan permintaan pasar.
”Dalam kegiatan ini, kami tak hanya mengajarkan potensi bisnis. Namun, cara berbisnis dan menyiapkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen,” tutur Billy.
Patricia Ormuseray mengaku, dirinya sangat bangga bisa turut terlibat memberikan materi tentang berbisnis, khususnya di bidang kosmetik, dalam acara Kitong Talk. ”Semua pemuda Papua yang menjadi pelaku bisnis bisa terlibat dengan membagikan pengetahuannya bagi pemuda lainnya,” kata Patricia.
Longinus Makay, salah seorang peserta diskusi yang juga mahasiswa Universitas Cenderawasih, Jayapura, berpendapat, kegiatan pelatihan tentang potensi bisnis bagi generasi muda Papua dapat memberikan dampak positif.
”Kegiatan ini menyadarkan para pemuda agar tak hanya berdiam diri saja. Namun, pemuda Papua turut terlibat dalam pembangunan ekonomi,” tutur Longinus.