Kriminalitas di Bandar Lampung Meningkat pada Tahun 2019
Sepanjang tahun 2019, jumlah kasus kejahatan di Bandar Lampung mencapai 2.035 kejadian. Jumlah itu meningkat 154 kasus atau 7,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Sepanjang tahun 2019, jumlah kasus kejahatan di Bandar Lampung mencapai 2.035 kejadian. Jumlah itu meningkat 154 kasus atau 7,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
”Kasus pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian sepeda motor cukup menonjol,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung Ajun Komisaris Besar Yan Budi Jaya, Sabtu (28/12/2019), di Bandar Lampung.
Dia menjelaskan, dari 2.035 kasus yang dilaporkan, 1.251 kasus atau 61,47 persen telah diungkap. Sebanyak 784 kasus lain sedang diselidiki polisi. Dari jumlah kasus yang telah diungkap tersebut, kasus pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian sepeda motor atau C3 serta narkoba masih mendominasi.
Berdasarkan data Polresta Bandar Lampung, jumlah kasus C3 yang telah diungkap 218 kasus. Kasus narkoba 377 kasus dan kasus kecelakaan lalu lintas 247 kasus. Sebanyak 409 kasus lain merupakan kasus penyaniayaan, perjudian, pungutan liar, dan kasus kejahatan jalanan lainnya.
Sepanjang tahun 2019, aparat Polresta Bandar Lampung juga menyita barang bukti narkoba berupa ganja 40,6 kilogram, sabu 456,81 gram, dan pil ekstasi 1.381 butir. Selain itu, polisi juga menyita tembakau gorila 7,1 gram dan pil psikotropika 249 butir.
Yan tak menampik, masih ada personel di Polresta Bandar Lampung yang melakukan pelanggaran disiplin serta terlibat dalam kasus narkoba dan tindak pidana lain. Tercatat, ada 28 kasus yang melibatkan personel kepolisian. Sebanyak 10 personel polisi telah dipecat secara tidak hormat.
Tercatat, ada 28 kasus yang melibatkan personel kepolisian. Sebanyak 10 personel polisi telah dipecat secara tidak hormat (Yan Budi Jaya).
Selain kasus narkoba dan C3, pelanggaran lalu lintas juga menjadi perhatian khusus dari aparat Polresta Bandar Lampung. Tahun ini, jumlah pelanggar tercatat 26.464 orang atau meningkat 2,8 persen dibanding tahun lalu.
Selain razia secara rutin, aparat juga melakukan sosialisasi ke sejumlah sekolah terkait pentingnya kesadaran berlalu lintas. Sejumlah kecelakaan yang terjadi di Bandar Lampung dipicu kelalaian pengendara yang kerap melanggar lalu lintas. Selain itu, Polresta Bandar Lampung juga menjalankan program memberikan helm bagi pengendara sepeda motor.
Pemerhati sosial dari Universitas Lampung, Sindung Hariyanto, menuturkan, maraknya tindakan kriminal di Kota Bandar Lampung menjadi indikator semakin pudarnya kontrol sosial di masyarakat. Selain maraknya penggunaan narkoba, kondisi ekonomi yang sulit juga kerap memicu seseorang berbuat kejahatan.