Pemprov Jateng bersama Impala Space mengembangkan ruang kerja bersama di Kota Semarang. Tempat itu juga didorong menjadi salah satu pusat industri kreatif yang bakal memacu ekonomi daerah.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Impala Space mengembangkan co-working space atau ruang kerja bersama di Kota Semarang. Tempat itu juga didorong menjadi salah satu pusat industri kreatif yang bakal memacu pertumbuhan ekonomi di Jateng dan sekitarnya.
Fasilitas bernama Hetero Space itu terletak di Galeri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jateng, di Banyumanik, Kota Semarang. Mengusung tema ”Infinity in Diversity”, tempat tersebut menjadi sentra dari berbagai hal, mulai dari ruang kerja bersama, ruang diskusi, hingga berbagai kelas pengembangan UMKM.
Di Hetero Space, kami menggabungkan segala unsur yang sifatnya untuk pertumbuhan ekonomi.
Manajer Program Hetero Space Emir Hartri Putra, di Kota Semarang, Minggu (2/2/2020), mengatakan, inti dari ruang kerja bersama ialah orang atau manusia. ”Kita ingin mengembangkan SDM (sumber daya manusia). Di Hetero Space, kami menggabungkan segala unsur yang sifatnya untuk pertumbuhan ekonomi,” ujar Emir.
Adapun Impala Space merupakan co-working space di Kota Semarang yang telah beroperasi sejak 2016. Sebelumnya, kegiatan mereka dilakukan di Kota Lama, Semarang. Namun, kini fokus di Hetero Space, yang resmi diluncurkan pada Jumat (31/2) malam.
Emir menuturkan, untuk mengikuti kelas pengembangan usaha, setiap individu dari UMKM cukup membayar Rp 25.000-Rp 30.000 untuk satu hari. Biaya yang sama juga dikenakan bagi start-up (usaha rintisan) yang ingin berkantor di Hetero Space. Untuk ruang kerja bersama, tersedia lebih dari 25 tempat duduk.
Menurut Emir, pihaknya memang mendorong agar semua hal di Hetero Space berbayar. ”Kami ingin menghadirkan budaya take and give. Untuk mendapat manfaat, mesti ada usaha atau ada yang dikorbankan. Kami ingin menghilangkan kesan bahwa segala sesuatu berkait dengan pemerintah itu gratis,” ujarnya.
Hetero Space juga diharapkan menjadi salah satu pusat industri kreatif di Jateng, terkait dengan era digital saat ini. Ia mencontohkan, dari tempat itu, bisa muncul ide-ide baru serta dapat dikolaborasikan. Misalnya, antara usaha yang bergerak di bidang desain dan teknologi informasi yang mengerjakan proyek bersama.
Begitu juga dalam UMKM, terlebih sebelumnya memang sudah ada ekosistem yang terbangun di UMKM Center Jateng. ”Di lantai dasar juga ada teman-teman konsultan di bawah Dinas Koperasi dan UMKM Jateng yang turut mendukung. Misalnya, bagi UMKM yang ingin memasarkan produk secara digital,” katanya.
Gali talenta
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan, khusus UMKM, Hetero Space menyediakan aktivitas setiap Senin hingga Rabu. Di antaranya pelatihan literasi keuangan, desain, branding, pemasaran, dan manajemen usaha. Talenta-talenta UMKM di Jateng diharapkan terus tergali.
Ke depan, Hetero Space didorong untuk terus berkembang dalam tiga tahap, yakni srawung, bangun, dan melesat. ”Di tahap awal, kami ingin menggali talenta, baik dari UMKM maupun mereka yang memulai usaha rintisan. Kemudian, peningkatan bisnis UMKM dan usaha rintisan. Setelah itu, baru akselerasi,” katanya.
Lewat Hetero Space, kita bisa menaikkan minat anak muda dalam usaha kreatif.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, ekonomi kreatif bisa mengangkat perekonomian di Jateng. Terlebih, dalam skala nasional, bisnis daring Jateng masih berada di peringkat 16 nasional. ”Lewat Hetero Space, kita bisa menaikkan minat anak muda dalam usaha kreatif,” ujar Ganjar dalam keterangannya.
Ia menambahkan, evaluasi juga nantinya akan dilakukan terhadap Hetero Space. Apabila baik, Pemprov Jateng berencana membangun tempat serupa di wilayah lain, seperti Solo Raya, Banyumas, dan Pekalongan.
Pelaku usaha rintisan Teman Berkebun, Ifa Rodja, menuturkan, ruang kerja bersama membantu pengembangan usaha karena memudahkannya bertemu klien. ”Ini berguna karena kami sering berbagi pengetahuan dengan para petani atau mahasiswa yang tertarik di bidang pertanian organik,” ujarnya.