Pasien yang Diisolasi di Pontianak dan Singkawang Membaik
Dua pasien yang diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso, Pontianak, dan empat pasien yang diisolasi di RSUD Abdul Aziz, Singkawang, Kalimantan Barat, membaik.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Dua pasien yang diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso, Pontianak, dan empat pasien yang diisolasi di RSUD Abdul Aziz, Singkawang, Kalimantan Barat, menunjukkan perbaikan. Kesehatan mereka terus dipantau sambil menunggu hasil tes laboratorium.
Sebelumnya, seorang warga Pontianak dan seorang warga negara asing diisolasi di RSUD Soedarso karena mengalami demam, batuk, dan pilek. Kemudian, satu keluarga yang berjumlah empat orang dari Kabupaten Bengkayang diisolasi di RSUD Abdul Aziz karena salah satu anggota keluarganya mengalami gejala yang sama (Kompas.id, 5/3/2020).
Direktur RSUD Abdul Aziz Ruchanihadi, Jumat (6/3/2020), menuturkan, meskipun hasil tes laboratorium terhadap empat pasien yang diisolasi di rumah sakit tersebut belum keluar, berdasarkan pemeriksaan fisik, menunjukkan perbaikan. ”Satu pasien tidak demam lagi. Anggota keluarga yang lain juga tidak ada masalah sejauh ini,” ujarnya.
Kondisi seluruh pasien yang diisolasi secara klinis stabil dan tidak ada keluhan pemberatan berdasarkan laporan dokter yang memeriksanya. Hasil laboratorium baru bisa diketahui biasanya paling tidak dua hingga tiga hari lagi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson menuturkan, kondisi kedua pasien yang diisolasi di RSUD Soedarso pun berdasarkan laporan semakin membaik. ”Mereka sudah tidak demam lagi,” ujarnya.
Sementara itu, untuk hasil laboratorium pemeriksaan baik pasien yang diisolasi di Singkawang maupun di Pontianak belum diketahui. Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar juga masih menunggu.
Upaya mencegah Covid-19 terus dilakukan. Upaya itu salah satunya dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar melalui surat edaran kepada SMA/SMK/SLB sejak 3 Maret. Melalui surat edaran itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar Suprianus Herman mewajibkan guru, siswa, dan tenaga kependidikan menjaga kebersihan lingkungan dan sarana-prasarana sekolah.
Mengaktifkan kembali gerakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan. Mencuci tangan juga dilakukan setelah melakukan aktivitas baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Sekolah juga diminta menyiapkan kantin yang menyediakan menu sehat, bergizi, dan higienis. Selain itu, berkoordinasi dengan puskesmas setempat terkait dengan layanan dan pemeriksaan kesehatan peserta didik. Peserta didik juga dilibatkan dalam program usaha kesehatan sekolah.
Tak hanya itu, sekolah juga diimbau mengurangi, bahkan meniadakan kegiatan di luar ruangan. Guru dan peserta didik yang batuk dan pilek diminta menggunakan masker. Apalagi masker dipergunakan untuk orang sakit.