Sesak Napas Sepulang Umrah, Satu Pasien Diisolasi di RSUD Bantul
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengisolasi seorang pasien yang mengalami sesak napas setelah pulang umrah. Dia dirawat terkait dugaan terkena Covid-19.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
BANTUL, KOMPAS — Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengisolasi seorang pasien yang mengalami sesak napas setelah pulang umrah. Pasien tersebut berstatus dalam pengawasan terkait dugaan terkena Covid-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2 (korona jenis baru).
”Pasien masuk ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Panembahan Senopati pada Rabu malam, 4 Maret lalu,” kata Kepala Subbagian Hukum, Pemasaran, dan Kemitraan RSUD Panembahan Senopati Siti Rahayuningsih, Jumat (6/3/2020), di Yogyakarta.
Siti menjelaskan, pasien adalah perempuan berusia 63 tahun. Dia baru saja pulang menjalankan umrah beberapa hari sebelumnya. Pasien mengalami sesak napas, batuk, dan demam. Dengan kondisi tersebut dan adanya riwayat baru saja menjalankan ibadah umrah, dia berstatus pasien dalam pengawasan.
”Dia mengalami sesak napas dan dirawat di ruang isolasi. Dia dipisahkan dengan pasien lain,” kata Siti.
Siti menambahkan, menurut rencana, tim RSUD Panembahan Senopati akan mengambil sampel dari pasien tersebut. Sampelnya akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut. Pemeriksaan ìtu untuk menentukan apakah pasien tersebut positif terinfeksi Covid-19 atau tidak.
”Kalau sampelnya diambil hari ini, hari ini juga akan dikirim ke Jakarta untuk diperiksa,” tutur Siti.
Dalam pemantauan
Selain merawat seorang pasien dalam pengawasan, RSUD Panembahan Senopati juga merawat seorang dalam pemantauan. Pasien adalah lelaki berusia 31 tahun. Dia dirujuk dari Puskesmas Piyungan, Bantul. ”Pasien itu masuk ke RSUD Panembahan Senopati pada Rabu siang,” ucap Siti.
Siti menyebutkan, pasien tersebut juga baru pulang umrah. Pasien batuk-batuk meski tidak sesak napas. Kondisi itulah yang membuat pasien tersebut hanya berstatus orang dalam pemantauan. Namun, pasien itu tetap dirawat di ruang isolasi RSUD Panembahan Senopati.
Siti menyatakan, RSUD Panembahan Senopati siap merawat dan menangani pasien dalam pengawasan terkait dugaan infeksi Covid-19. Dia menambahkan, rumah sakit tersebut memiliki dua ruang isolasi dengan kapasitas empat tempat tidur.
Pasien batuk-batuk meski tidak sesak napas. Kondisi itulah yang membuat pasien tersebut hanya berstatus orang dalam pemantauan.
Dua pasien lain
Dengan adanya satu pasien dalam pengawasan yang diisolasi di RSUD Panembahan Senopati, kini ada tiga pasien dalam pengawasan di DIY. Dua pasien lainnya diisolasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito di Kabupaten Sleman, DIY.
Ketua Tim Penyakit Virus Menular RSUP Dr Sardjito, Ika Trisnawati, mengatakan, dua pasien diisolasi itu terdiri dari seorang warga negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari umrah. Satu pasien lainnya adalah seorang warga negara asing (WNA) asal Jepang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, ada empat rumah sakit rujukan terkait dengan penanganan Covid-19. Selain RSUD Panembahan Senopati, tiga rumah sakit lainnya adalah RSUD Kota Yogyakarta, RSUD Wates (Kabupaten Kulon Progo), dan RSUP Dr Sardjito (Kabupaten Sleman).
Pembajun mengatakan, empat rumah sakit rujukan itu sudah mempunyai sarana dan prasarana serta tenaga medis untuk penanganan Covid-19. Salah satu sarana penting yang harus dimiliki rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 adalah ruang isolasi.