Siti Nurbaya Sebut Korban Tabrakan Kapal di Sebangau sebagai Rimbawan Sejati
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengunjungi korban tabrakan kapal di Sungai Sebangau, Palangkaraya, Kalteng. Menurut dia, para korban yang merupakan stafnya merupakan rimbawan sejati.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengunjungi korban tabrakan kapal di Sungai Sebangau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Menurut dia, para korban yang merupakan stafnya merupakan rimbawan sejati.
Siti datang bersama rombongan kementerian seperti Waķil Menteri LHK Alue Dohong, Sekretaris Jenderal LHK Bambang Hendroyono, dan semua direktur jenderal LHK ke Palangkaraya pada Selasa (10/3/2020) pagi. Ia langsung menuju kantor Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS) untuk melepas enam jenazah staf BTNS ke persemayaman terakhir.
”Sesama rimbawan, kami memiliki kedekatan emosional, ya. Mereka rimbawan sejati,” kata Siti.
Sebelumnya, tabrakan terjadi antara long boat L300 milik Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng dan kapal cepat (speedboat) milik TNI AD di Sungai Sebangau, Kota Palangkaraya. Pihak TNI AD bersama Kedutaan Besar Belanda dan Pasukan Pengamanan Presiden saat itu sedang melakukan geladi bersih, sedangkan para pegawai dari BTNS sedang membawa makanan untuk rekan kerja.
Persiapan itu dilakukan untuk menerima kunjungan Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima di wilayah Provinsi Kalteng yang menurut rencana bakal dilakukan pada Jumat, 13 Maret 2020.
Dari kejadian itu, enam pegawai BTNS dan Komandan Kodim 1011/Kuala Kapuas Letnan Kolonel (Kav) Bambang Kristianto Bawono tewas.
Sesama rimbawan kami memiliki kedekatan emosional ya. Mereka rimbawan sejati. (Siti Nurbaya Bakar)
Keenam jenazah dibawa ke rumah masing-masing untuk didoakan kemudian langsung dikubur.
Di salah satu rumah korban, yakni Ibnu (27), Siti mengungkapkan, Ibnu merupakan pribadi yang berani. Ia mengingat kembali bagaimana upaya Ibnu memadamkan kebakaran hutan dan lahan pada 2019.
”Fotonya (Ibnu) ada di ruangan saya dan pernah di-posting Bapak Presiden Jokowi. Dia orang yang berani karena punya prinsip pantang pulang sebelum padam,” kata Siti.
Hal senada juga diungkapkan kakak Ibnu, Saidah (40). Menurut Saidah, Ibnu memang anak yang berani, tetapi paling manja dengan 10 kakaknya. Pria yang belum menikah itu bercita-cita bisa menjadi pegawai negeri sipil dan bekerja di hutan.
”Dia, kan, masih tenaga kontrak di TNS, tetapi sudah bertahun-tahun membantu kerja di sana, memadamkan api, mengantar ini-itu,” kata Saidah.
Setelah berdoa di rumah Ibnu, Siti melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Kapuas untuk melepas jenazah Letkol Bambang, Dandim Kabupaten Kapuas yang menurut rencana jenazah bakal dibawa ke Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kampung halaman Bambang.