Jumlah Penumpang KA Prameks Yogyakarta-Solo Masih Normal
Hingga Sabtu (14/3/2020), jumlah penumpang Kereta Api Prameks rute Yogyakarta-Solo belum mengalami penurunan seusai penetapan status kejadian luar biasa Covid-19 di Solo sehari sebelumnya.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Hingga Sabtu (14/3/2020), jumlah penumpang kereta api Prambanan Ekspres rute Yogyakarta-Solo belum mengalami penurunan seusai penetapan status kejadian luar biasa Covid-19 di Solo sehari sebelumnya. Untuk mengantisipasi penularan virus, PT Kereta Api Indonesia menyiapkan cairan antiseptik pembersih tangan di pintu stasiun.
”Jumlah penumpang Prameks masih seperti biasa. Kami belum melihat ada penurunan data dengan adanya status KLB Covid-19 di Solo,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budianto, di Stasiun Yogyakarta, Yogyakarta, Sabtu siang.
Eko menyatakan, rata-rata jumlah penumpang KA Prambanan Ekspres (Prameks) rute Yogyakarta-Solo mencapai 10.000 orang per hari. Jumlahnya masih stagnan hingga Sabtu ini. Kemungkinan penurunan terjadi pada hari kerja. Sebab, KA Prameks digunakan pelaju yang bekerja di Yogyakarta ataupun sebaliknya.
Kemungkinan penurunan terjadi pada hari kerja.
”Jika nanti pelaju ini ikut libur, kemungkinan terjadi penurunan penumpang. Selain itu, KA Prameks juga digunakan anak-anak sekolah untuk edukasi soal angkutan umum. Kalau kondisinya memang sebagian anak sekolah diliburkan, mungkin kegiatan itu bisa ditiadakan sementara sehingga jumlah penumpang bisa menurun,” kata Eko.
Status kejadian luar biasa (KLB) coronavirus disease (Covid)-19 di Kota Solo membuat pemerintah setempat memutuskan siswa sekolah dari tingkat TK hingga SMA belajar di rumah masing-masing hingga 16 Maret 2020, destinasi dan transportasi pariwisata ditutup sementara, kegiatan kunjungan kerja dibatalkan, dan ajang olahraga dibatalkan ataupun ditunda.
Eko mengungkapkan, pihaknya berupaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan menyediakan cairan pembersih tangan di tiap pintu masuk stasiun. Penumpang juga diukur suhu tubuhnya sebelum memasuki ruang tunggu. Apabila ada yang suhunya mencapai 38 derajat celsius akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
”Kami punya pos kesehatan. Nanti (penumpang yang sakit) akan diperiksa awal dulu di sana. Penumpang akan diarahkan ke rumah sakit rujukan jika memang memerlukan penanganan kesehatan lanjutan,” kata Eko.
Berdasarkan pantauan, KA Prameks rute Yogyakarta-Solo yang akan berangkat Sabtu siang dari Stasiun Yogyakarta tampak sepi. Di setiap gerbong hanya ada empat hingga lima penumpang. Akan tetapi, ada pula satu gerbong yang diisi satu penumpang. Beberapa penumpang tampak mengenakan masker.
Rieke (18), mahasiswa asal Palembang, salah seorang penumpang yang mengenakan masker di KA Prameks, mengatakan, dirinya ke Yogyakarta untuk menjemput adiknya. ”Ini saya jemput adik saya yang mau menginap di Solo. Kami semua memang sudah pakai masker sendiri biar merasa lebih aman,” kata mahasiswi Politeknik Kesehatan Surakarta itu. Adapun adiknya, Cintya (15), bersekolah di Yogyakarta.
Rieke menambahkan, pihaknya sudah menerima informasi soal imbauan Pemkot Solo untuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah. Untuk itu, ia dan adiknya akan lebih banyak beraktivitas di dalam kos untuk mencegah tertular penyakit itu. ”Kami juga sudah sering pakai hand sanitizer sendiri. Ini buat kesehatan kami. Jadi lebih baik buat jaga diri sendiri,” kata Rieke.