Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Institut Teknologi Telkom Surabaya mulai mengoperasikan bilik sterilisasi Covid-19. Bilik ini akan diproduksi untuk dipasang di beberapa titik ruang publik di Surabaya.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Institut Teknologi Telkom Surabaya mulai mengoperasikan bilik sterilisasi Covid-19. Bilik ini akan diproduksi untuk dipasang di beberapa titik ruang publik di Surabaya.
Ide awal pembuatan bilik sterilisasi itu datang dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, lalu diterjemahkan dan direalisasikan oleh Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya. Setelah bilik selesai digarap, pada Sabtu (21/3/2020) langsung diserahkan oleh Rektor IT Telkom Surabaya Tri Arif Sarjono kepada Risma.
”Sebenarnya sudah banyak yang membuat bilik sterilisasi, ada seperti tenda dan ada pula menyerupai tempat cuci mobil. Pilihan terakhir paling sederhana untuk sterilisasi virus Covid-19 yang berupa bilik seperti ini,” katanya.
Bilik tersebut, menurut Risma, lebih sempurna ketimbang cuci tangan. ”Kalau cuci tangan, kan, hanya membersihkan virus dan kuman yang ada di tangan, tapi dengan masuk bilik, seluruh tubuh bebas dari virus begitu disemprot disinfektan,” ujarnya.
Kendati demikian, bilik sterilisasi ini terus disempurnakan, termasuk cairannya yang masih dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Bahkan, bagian bawahnya juga akan diganti dengan bahan khusus antikuman seperti bahan yang dipakai setelah keluar dari kamar operasi. ”Bilik semacam ini akan dibuat sebanyak-banyaknya untuk ditempatkan di lokasi ruang publik,” katanya.
Kalau cuci tangan, kan, hanya membersihkan virus dan kuman yang ada di tangan, tapi dengan masuk bilik, seluruh tubuh bebas dari virus begitu disemprot disinfektan.
Ia mengatakan sengaja membuat dua tipe bilik sterilisasi, yaitu tipe chamber (ruangan) dan tunnel (terowongan). Bedanya hanya pada sistem. Jika model ruangan cairan disinfektan diputar jadi uap, lalu diarahkan ke ruangan itu, sedangkan yang terowongan cairannya disedot, lalu disemprotkan dari berbagai sisi.
Meniadakan misa
Berdasarkan surat edaran Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono, semua gereja Katolik di Kota Surabaya sudah meniadakan misa. Seluruh umat di Keuskupan Surabaya dianjurkan mengikuti misa secara livestreaming melalui akun Youtube yang disiarkan langsung dari Kapel Wisma Keuskupan Surabaya. Adapun jadwal misa sepanjang Minggu (22/3/2020) adalah pukul 07.00, 09.00, dan 17.00 WIB.
Beberapa gereja di Surabaya pada Sabtu sudah mengatur tempat duduk berjarak saat misa, menyediakan cairan pembersih tangan di pintu masuk, dan gereja disemprot disinfektan oleh Pemkot Surabaya. Bahkan sudah dipersiapkan misa secara livestreaming, salah satunya Gereja Roh Kudus Surabaya.
Tidak hanya misa di gereja yang ditiadakan, tetapi juga doa lingkungan, persiapan menjelang perayaan Tri-Hari Suci, yakni Kamis Putih, Jumat Agung, dan Minggu Paskah.
Sementara berdasarkan pemantauan Kompas, pasar tradisional dan jalan raya relatif lengan. Warga umumnya tak lagi berbelanja ke pasar atau swalayan, tetapi memilih menunggu pedagang sayur keliling atau pesan makanan secara dalam jaringan atau online.
Adapun di kerumunan, seperti di klinik pengobatan, rata-rata warga sudah menggunakan masker dan menjaga jarak ketika berdiri atau duduk. Beberapa pusat perbelajaan dan restoran di Surabaya sejak Kamis (19/3/2020) sudah menerapkan protokol terkait penyebaran virus korona dengan membuat jarak kursi atau sedang berdiri antre, termasuk ketika berada di lift.
Bagian Humas Pemkot Surabaya pun mengimbau jurnalis yang baru melakukan liputan di rumah sakit atau area mana saja yang ada orang dalam pemantaun (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP) dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan tubuh dan alat kerja.
Dengan demikian, sebaiknya sepulang dari liputan di tempat itu, jurnalis agar bersedia mampir di bilik sterilisasi yang sudah dipasang di Jalan Sedap Malam sekitar Taman Surya dan kediaman wali kota.
Saat ini pemkot juga sedang mengerjakan pemasangan bilik serupa di Terminal 1 dan 2 Bandara Internasional Juanda.