Pasien Meninggal, Hasil Pemeriksaan ”Swab” Masih Ditunggu
Hingga Senin (23/3/2020), hasil pemeriksaan ”swab” atas seorang pasien dalam pengawasan terkait Covid-19 yang meninggal di Kota Magelang masih belum keluar.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Satu pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19 meninggal dalam ruang isolasi di Rumah Sakit Tentara dr Soedjono, Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/3/2020). Namun, hingga Senin (23/3/2020), belum diperoleh hasil pemeriksaan swab atas pasien tersebut.
Pemeriksaan swab tenggorok pasien itu dilakukan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta. ”Diperkirakan, hasil pemeriksaan swab tenggorok tersebut kami terima 4-5 hari mendatang,” ujar Kepala RST dr Soedjono Kolonel (Ckm) dr Ahmad Rusli Budiansyah Sp B MARS, saat ditemui, Senin.
Pasien tersebut, menurut Ahmad, masuk dan dirawat di RST dr Soedjono sejak Selasa (17/3/2020) dengan gejala awal penurunan kesadaran. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, yang bersangkutan teridentifikasi mengalami gangguan pernapasan bronchopneumonia. Dengan pertimbangan itulah, PDP yang semula dirawat di bangsal biasa dipindahkan ke ruang isolasi pada Jumat (20/3/2020), tetapi keesokan harinya meninggal.
Ahmad mengatakan, dia berharap kondisi ini tidak meninggalkan stigma buruk pada pribadi pasien yang sudah meninggal ataupun keluarganya. ”Covid sebenarnya adalah penyakit infeksi saja. Masyarakat tidak perlu bereaksi berlebihan, seperti mengisolasi rumah keluarga pasien, atau memaksakan harus ada garis polisi di sana,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Sri Harso mengatakan, hingga Senin pukul 11.00, jumlah PDP yang dirawat di tiga rumah sakit di Kota Magelang mencapai 18 orang. Adapun jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 19 orang.
Swab tenggorok dari 18 PDP tersebut sudah dikirim ke BBTKLPP Yogyakarta. Namun, hingga kemarin, dinas kesehatan baru menerima hasil untuk tiga pasien, dan semuanya dinyatakan negatif Covid-19.
Di Kabupaten Temanggung, satu warga yang didiagnosis mengalami radang paru-paru meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung, Minggu (22/3/2020). Dia baru saja masuk rumah sakit pada Minggu pukul 10.00 dalam kondisi tidak sadarkan diri, dan pukul 12.00 dinyatakan meninggal.
”Di rumah sakit, tenaga medis bahkan belum sempat mengambil swab tenggoroknya,” ujar Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Temanggung Hary Agung Prabowo.
Pada Rabu (18/3/2020), pasien ini diketahui baru saja pulang dari pondok pesantren dengan kondisi sakit batuk. Selama empat hari di rumah, dia terus batuk-batuk. Dalam dua hari terakhir, pasien itu juga mengalami gejala sesak napas.
Kondisi pasien itu kemudian makin memburuk sehingga akhirnya pingsan dan meninggal di RSUD Temanggung. Karena belum dipastikan apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak, yang bersangkutan pun masih dimakamkan seperti biasa.
Kondisi terakhir korban, termasuk gejalanya yang mengarah pada Covid-19, menurut Hary, sudah disampaikan kepada pihak keluarga. Demi mengantisipasi kemungkinan terburuk, keluarga pasien pun sudah diminta melakukan isolasi mandiri, tidak meninggalkan rumah, dan tidak menerima tamu selama 14 hari mendatang.
Di Kabupaten Temanggung, saat ini terdata terdapat 600 ODP dan empat PDP. Dari empat PDP tersebut, tiga di antaranya dirawat di RSUD Temanggung dan seorang lainnya dirawat di RST dr Soedjono Magelang.