Brimob Polda Maluku melakukan penyemprotan disinfektan di semua ruas protokol Kota Ambon, Maluku, Senin (23/3/2020). Petugas juga menyerukan melalui pengeras suara agar warga menghindari aktivitas di luar rumah.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Satuan Brigade Mobil Polda Maluku melakukan penyemprotan disinfektan di semua ruas jalan utama Kota Ambon, Maluku, Senin (23/3/2020). Namun, upaya pemerintah mengantisipasi penyebaran virus korona baru di Ambon belum sepenuhnya diikuti ketaatan warga berada di rumah demi pembatasan sosial.
Penyemprotan menggunakan dua mobil water cannon itu bertujuan untuk mencegah penyebaran virus korona baru penyebab penyakit Covid-19 yang telah terdeteksi di Ambon. Rute penyemprotan yang dilakukan tim pertama mulai dari jalanan di kawasan Tantui Bawah, depan Maluku City Mall, Lampu Lima, Tantui Atas, Jalan Jenderal Sudirman, Karang Panjang, Kayu Putih, Kayu Tiga, Batu Gaja, Batu Meja, Urimesing, Trikora, Pompule, Talake, Waihaong, pintu Pelabuhan Yos Soedarso, Jan Yos Soedarso, Jalan Telukabessy, Depan, dan Wayame.
Tim kedua menjangkau kawasan Karang Panjang Bawah, Belakang Soya, Tanah Tinggi, Uritetu, Jalan AY Patty, Jalan Pattimura, Jalan AM Sangadji, Batu Merah, Ongkoliong, Kapaha, dan Tahapary. ”Kami akan terus memantau titik-titik mana lagi yang akan disemprot disinfektan. Sebelumnya kami sudah melakukan penyemprotan di sejumlah rumah ibadah,” kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat.
Sambil dilakukan penyemprotan, lewat pengeras suara, diberitahukan imbauan kepada masyarakat agar tetap berada di rumah. Masyarakat diminta tidak berkumpul dalam jumlah banyak. Maklumat Kepala Polri yang juga berisi tentang kewenangan Polri membubarkan kerumunan massa ikut dibacakan. Banyak warga yang menyimak isi imbauan tersebut.
Pada Senin pagi, Kepala Polda Maluku Inspektur Jenderal Baharudin Djafar memimpin latihan pra-operasi dalam rangka kontingensi Aman Nusa II penanganan Covid-19 Siwalima Tahun 2020. Selanjutnya, tim dari Polda akan melakukan sosialisasi, imbauan, edukasi, mitigasi lewat penyemprotan disinfektan, dan pembatasan aktivitas sosial untuk memutus penyebaran virus korona.
Sambil dilakukan penyemprotan, lewat pengeras suara, diberitahukan imbauan kepada masyarakat agar tetap berada di rumah.
Gubernur Maluku Murad Ismail yang hadir dalam kegiatan itu mengajak masyarakat menaati dengan sungguh-sungguh imbauan pemerintah agar tetap berada di rumah. Ia mendukung pembubaran secara paksa kerumunan warga oleh polisi. ”Kita jangan anggap remeh virus korona. Ajak keluarga dan sanak famili agar batasi keluar rumah apabila tidak terlalu penting,” ujarnya.
Hingga Senin siang didapati satu kasus positif terkait Covid-19 di Maluku. Pasien itu kini sedang dirawat RSUD Haulussy, Ambon. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meikyal Pontoh, pasien dalam kondisi sehat.
Selain itu, hingga Minggu malam, tercatat jumlah orang dalam pemantauan terkait Covid-19 di Maluku sebanyak 53 orang dan pasien dalam pengawasan satu orang. Pelacakan akan terus dilakukan. Data terbaru akan diumumkan kepada publik pada pukul 15.00 melalui konferensi pers. Saat ini, Pemerintah Provinsi Maluku sudah menetapkan masa tanggap darurat.
Sementara itu, di Pasar Mardika, Ambon, banyak warga belum terlalu peduli dengan keselamatan dirinya. Di tengah pembeli dan pedagang yang berjubel, hampir semua tidak mengenakan masker. Padahal, pada Senin pagi, sejumlah personel Polri dan TNI menyampaikan imbauan terkait bahaya virus korona di pasar itu. Sambil berjalan kaki, mereka menyampaikan imbauan menggunakan pengeras suara.
”Banyak yang tidak peduli. Sulit sekali omong dengan orang-orang seperti itu,” ujar Usman, seorang warga, dengan nada kesal.
Kondisi serupa terlihat di jalanan. Saat ini, ketersediaan masker di semua apotek di Ambon habis.