SMPN 2 Indramayu Terbakar, Ruang Kelas Masih Bisa Dipakai
SMP Negeri 2 Indramayu, Jawa Barat, terbakar, Rabu pagi. Meski api menghanguskan sejumlah ruangan, Dinas Pendidikan menjamin kegiatan belajar-mengajar siswa masih bisa dilakukan karena ruang kelas tak terbakar.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — SMP Negeri 2 Indramayu di Jalan Kalen Yamen, Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dilahap ”si jago merah” pada Rabu (25/3/2020) pagi. Dinas Pendidikan Indramayu menjamin kegiatan belajar-mengajar siswa masih bisa berjalan karena api tidak menjalar ke ruang kelas.
Api mulai membakar bangunan sekolah pada Rabu pukul 05.30. Kobaran api pertama kali diketahui penjaga sekolah Mulyadi (35) yang tinggal di warung dekat sekolah tersebut. Ia terbangun dari tidur karena melihat lampu di warung menyala dan padam beberapa kali. Saat keluar, ia melihat kobaran api dari plafon ruangan bimbingan konseling.
Mulyadi pun melaporkan kejadian itu kepada Kepala Tata Usaha SMPN 2 Indramayu H Munasa (55) yang kemudian menelepon petugas pemadam kebakaran Indramayu. Setidaknya tiga mobil pemadam kebakaran meluncur ke lokasi. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 08.30 dengan bantuan polisi, anggota TNI, dan warga setempat.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pemerintah setempat telah meliburkan kegiatan belajar-mengajar sejak sepekan lalu karena dampak penyebaran virus korona baru. Menurut rencana, jika tidak ada perubahan, kegiatan belajar-mengajar di sekolah kembali berjalan pada Senin (30/3/2020).
Namun, sejumlah ruangan sekolah terbakar. Mulai dari ruang bimbingan konseling siswa, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang tamu, hingga laboratorium hangus dilahap api. Pihak sekolah masih mendata kerugian materiil akibat kebakaran itu, termasuk dokumen data sekolah dan siswa.
”Informasi sementara yang dihimpun, api diduga dipicu korsleting listrik,” ujar Kepala Kepolisian Resor Indramayu Ajun Komisaris Besar Suhermanto. Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Kepala Seksi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan Indramayu Pendi Susanto mengatakan, kebakaran yang baru pertama kali terjadi itu tidak merusak ruangan kelas untuk 795 siswa. ”Jadi, masih bisa dipakai (belajar) nanti kalau libur sudah selesai,” katanya.