Stok Alat Pelindung Diri di Banyuwangi Hanya Cukup hingga Pekan Depan
Persediaan alat pelindung diri di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, hanya cukup memenuhi kebutuhan selama satu minggu. Pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan APD, termasuk dengan realokasi anggaran.
Oleh
ANDREAS BENOE ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Berbagai upaya dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, untuk mencukupi kebutuhan alat pelindung diri dalam penanganan pandemi Covid-19. Saat ini persediaan APD hanya cukup memenuhi kebutuhan satu minggu.
RSUD Blambangan merupakan salah satu rumah sakit yang ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk penanganan kasus Covid-19. Hingga saat ini, RSUD Blambangan belum menangani satu pun kasus positif Covid-19.
”Persediaan alat pelindung diri hanya cukup sampai minggu depan. Semoga ada tambahan lagi baik dari proses pesanan maupun donasi banyak pihak,” ujar Direktur RSUD Blambangan dr Indah Sri Lestari di Banyuwangi, Jumat (27/3/2020).
Indah mengakui, hampir semua rumah sakit saat ini kekurangan APD. Pihaknya terus berupaya mencukupi kebutuhan itu dengan menghubungi seluruh pemasok alat kesehatan yang menyediakan APD.
Selain itu, RSUD Blambangan juga coba menghubungi beberapa donatur yang memiliki program donasi APD. Harapannya kebutuhan APD dapat segera didapatkan untuk melindungi para tenaga kesehatan yang akan berhadapan langsung dengan pasien.
Upaya pemenuhan APD juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan melakukan realokasi APBD. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan merealokasi APBD 2020 sekitar Rp 21 miliar guna pencegahan dan penanganan Covid-19.
Nantinya dana tersebut juga akan digunakan untuk menambah ranjang ruang isolasi, ventilator, respirator, dan membeli rapid test. Selain itu, sebagian dana tersebut bakal digunakan untuk membeli masker, cairan pembersih tangan (hand sanitizer), alkohol, disinfektan, dan berbagai penunjang medis lainnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, realokasi APBD tersebut sesuai Peraturan Mendagri No 20/2020 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah yang diterbitkan pemerintah pusat untuk membantu daerah menangani masalah Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono merinci, anggaran tersebut berasal dari empat pos anggaran, yakni dari Dinas Kesehatan, RSUD Blambangan, RSUD Genteng, dan Belanja Tidak Terduga (BTT). ”Pemkab Banyuwangi juga telah mencadangkan dana BTT sebesar Rp 5 miliar untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan. Semua fokus untuk penanganan Covid-19,” ujar Widji.
Saat ini seluruh rumah sakit di Banyuwangi diinstruksikan untuk menyiapkan ruang isolasi bagi penderita Covid-19.
Widji mengatakan, semula hanya RSUD Blambangan selaku rumah sakit rujukan Covid-19 yang menyediakan ruang isolasi untuk penderita Covid-19. Namun, saat ini seluruh rumah sakit di Banyuwangi diinstruksikan untuk menyiapkan ruang isolasi bagi penderita Covid-19.
Dengan demikian, ketersediaan ruang isolasi di Banyuwangi meningkat dari yang semula hanya 2 tempat tidur pasien menjadi 32 tempat tidur pasien. Nantinya setelah ada realokasi anggaran, ketersediaan ruang isolasi meningkat menjadi 51 tempat tidur pasien.