Satu Pasien dalam Pengawasan di Mataram Meninggal Dunia
Seorang warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, laki-laki berusia 55 tahun yang berstatus pasien dalam pengawasan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, meninggal dunia, Jumat (27/3/2020).
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Seorang warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, laki-laki berusia 55 tahun yang berstatus pasien dalam pengawasan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, meninggal dunia, Jumat (27/3/2020). Belum dipastikan apakah warga tersebut positif coronavirus disease 2019 atau Covid-19 karena hasil pemeriksaan laboratorium belum keluar.
Komandan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalillah, Jumat (27/3/2020) sore, mengatakan, hasil pemeriksaan usap hidung dan tenggorokan (swab) warga yang meninggal itu belum keluar.
”Jadi, belum tahu apakah yang bersangkutan positif (Covid-19) atau negatif,” kata Sitti.
Menurut Sitti yang juga Wakil Gubernur NTB, warga yang meninggal adalah pasien dalam pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram. Mengingat statusnya itu, maka pemakaman dilakukan sesuai dengan prosedur standar operasi (SOP) yang berlaku.
Jadi, belum tahu apakah yang bersangkutan positif (Covid-19) atau negatif.
Menurut Sitti, warga yang meninggal itu punya riwayat perjalanan ke Jakarta pada 10-16 Maret 2020. Ia kemudian datang ke RSUD dengan keluhan pasien Covid-19 pada umumnya. ”Almarhum masuk RSUD Kota Mataram tanggal 24 Maret siang. Kemudian pengambilan swab pada 26 Maret. Almarhum yang beralamat di Jalan Gunung Pengsol, Gapuk, Dasan Agung, Mataram, ini meninggal pada 27 Maret siang,” kata Sitti.
Terkait hal itu, Sitti mengimbau masyarakat NTB agar tetap tenang. ”Percayakan kepada tenaga medis. Jika hasil swab sudah keluar, pasti akan dibuka secara luas kepada masyarakat,” kata Sitti.
Menurut Sitti, dalam situasi seperti saat ini, hal yang paling penting adalah agar masyarakat memperhatikan imbauan yang sudah dikeluarkan pemerintah untuk lebih banyak di rumah, termasuk menjaga jarak dalam berhubungan (physical distancing) dan tingkatkan pola hidup bersih. ”Masyarakat juga agar saling mengingatkan satu sama lain,” kata Sitti.
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB mengeluarkan pernyataan resmi pada Jumat sore menyusul beredarnya video di masyarakat NTB. Video itu menggambarkan prosesi pemakaman di tempat pemakaman umum di Kota Mataram. Dalam video itu, petugas pemakaman mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Wali Kota Mataram Ahyar Abduh menambahkan, menindaklanjuti kejadian itu, Tim Dinas Kesehatan Kota Mataram melakukan pemeriksaan kesehatan di tempat tinggal warga yang meninggal. Selain itu, mereka juga melacak atau menelusuri orang-orang yang pernah kontak langsung dengan almarhum.
”Kami juga menyemprotkan disinfektan di rumah almarhum dan lingkungan sekitarnya. Kami berharap warga Kota Mataram tetap tenang dan waspada, melakukan pembatasan sosial, hindari keramaian, kurangi aktivitas di luar rumah, dan melakukan pola hidup bersih dan sehat,” kata Ahyar.
Sementara itu, menurut Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ahsanul Khalik mengatakan, hingga Jumat pukul 14.00 Wita ada dua kasus positif Covid-19 di NTB. Sementara PDP sebanyak 21 orang dan 432 orang dalam pemantauan (ODP).