Pasien yang Meninggal Positif Covid-19, Pemkot Palu Telusuri Riwayat Kontak
Pasien dalam pengawasan terkait Covid-19 di Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang meninggal awal pekan ini dipastikan positif Covid-19. Riwayat kontak pasien itu pun ditelusuri.
Oleh
videlis jemali
·2 menit baca
PALU, KOMPAS — Pasien dalam pengawasan terkait Covid-19 di Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang meninggal awal pekan ini dipastikan positif Covid-19. Tim Pemerintah Kota Palu akan menelusuri riwayat kontak pasien, mulai dari keluarga hingga orang lain yang sempat ditemuinya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Huzaema memastikan status konfirmasi positif Covid-19 pasien tersebut. Pihaknya telah menerima hasil pemeriksaan sampel usap tenggorok (swab) pada Jumat (3/4/2020) dari Makassar, Sulawesi Selatan.
”Kami akan melacak semua (yang pernah kontak dengan dia) dan diharapkan mereka untuk ikuti rapid test (tes cepat) dulu. Begitu hasilnya positif, mereka dirawat di rumah sakit sambil tetap menunggu hasil pemeriksaan sampel,” katanya.
Pasien tersebut meninggal pada Senin (30/3/2020) dini hari dan dimakamkan pagi itu juga dengan protokol penguburan pasien Covid-19. Ia sebelumnya mengikuti kegiatan keagamaan di Jakarta. Sepulang dari sana, ia mengalami demam, batuk, dan sesak napas sehingga dirawat di ruang isolasi RSU Anatapura, Palu. Pasien tersebut sempat mengikuti tes cepat dengan hasil positif.
Huzaema menyatakan, pihaknya sudah mengantongi riwayat kontak pasien tersebut, antara lain keluarga, teman-teman atau umat, hingga pernah ke Kantor Imigrasi Palu untuk mengurus paspor. ”Tim surveilans, kepolisian, TNI, dan pihak kelurahan akan terlibat untuk mendata dan memastikan orang-orang itu,” katanya.
Juru bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Covid-19 Sulteng, Haris Kariming, juga mengonfirmasi hal itu. Selain itu, data juga menunjukkan, ada tambahan satu pasien lagi yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien tersebut saat ini dirawat di RSU Anatapura.
Dengan tambahan dua pasien yang diumumkan Jumat ini, total pasien yang positif Covid-19 di Sulteng menjadi empat orang. Dua pasien pertama dirawat di RSUD Undata.
Haris menyebutkan, kondisi kedua pasien pertama tersebut saat ini semakin membaik. Mereka tak lagi memakai selang oksigen dan infus. Keduanya bisa berbicara dengan tenaga kesehatan. Hasil pemeriksaan sampel swab malah sudah menunjukkan negatif Covid-19.
”Namun, harus diambil sampel swab tahap kedua. Jika hasilnya negatif, baru dikeluarkan dari data pasien dalam pengawasan,” katanya.
Di luar tiga pasien yang hasilnya sudah jelas dan satu yang meninggal, saat ini sejumlah rumah sakit masih merawat 25 pasien dalam pengawasan (PDP). Selain di Palu, mereka dirawat di rumah sakit rujukan lain yang tersebar di Tolitoli, Morowali Utara, dan Banggai.