Dua pasien terkait Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo meninggal dunia dalam kurun waktu 24 jam. Kini, total ada sembilan warga yang meninggal akibat Covid-19.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Satu pasien dalam pengawasan dan satu pasien positif Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, meninggal dalam waktu 24 jam terakhir. Hingga kini, total ada sembilan warga positif Covid-19 dan PDP yang meninggal. Di sisi lain, penanganan pasien dan keluarga mereka masih terhambat.
Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sidoarjo Komisaris Besar Sumardji mengatakan, pasien yang meninggal laki-laki (60) warga Kecamatan Waru. Pasien yang dirawat di RS Mitra Keluarga Waru ini mengembuskan napas terakhir pada Kamis (9/4/2020) pukul 21.45.
”Korban kedua meninggal pada Jumat (10/4/2020) pukul 09.15. Pasien yang dirawat di RS Siti Hajar merupakan warga Kecamatan Candi. Dia dirawat sejak 6 April lalu,” ujar Sumardji.
Jenazah dua pasien dalam pengawasan ini sudah dimakamkan di TPU Praloyo milik Pemkab Sidoarjo. Proses pemakaman dilakukan oleh petugas khusus yang merupakan sukarelawan. Mereka sudah dilatih untuk menangani jenazah Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan.
Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, dari dua pasien yang baru meninggal, salah satunya terkonfirmasi positif Covid-19, sedangkan satu orang lainnya masih berstatus PDP karena hasil pemeriksaan selaput tenggorokan (swab) belum keluar.
Dengan meninggalnya dua pasien ini, total korban Covid-19 yang meninggal di Sidoarjo menjadi sembilan orang dengan rincian 3 orang positif Covid-19 dan 6 orang lainnya PDP. Sementara berdasarkan data sementara, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 18 orang, sedangkan PDP 98 orang atau melonjak dari sehari sebelumnya 77 orang.
Terbatasnya ruang isolasi di rumah sakit rujukan menyebabkan banyak pasien harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebagai gambaran, saat ini jumlah pasien positif dan PDP yang dirawat di lima rumah sakit rujukan di Sidoarjo 31 orang. Sebanyak 24 PDP isolasi mandiri di rumah. Selain itu, banyak yang dirawat di rumah sakit rujukan di Surabaya.
Syaf mengatakan, mulai 1 April lalu, data pasien dalam pengawasan sudah diberikan kepada dinas sosial dan satuan polisi pamong praja. Tujuannya untuk pendataan dan penyaluran bantuan kebutuhan pokok (jaminan hidup) selama menjalani masa karantina atau isolasi mandiri karena pasien tidak diperbolehkan keluar rumah.
Satpol PP melakukan penjagaan di lingkungan rumah pasien untuk memastikan kepatuhan mereka dalam menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, untuk mempermudah penanganan jika kondisi pasien tiba-tiba memburuk dan memerlukan penanganan medis sehingga harus dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Sidoarjo Misbahul Munir mengatakan, setiap hari pihaknya menyiapkan empat kendaraan untuk mengantarkan kebutuhan makanan bagi PDP dan keluarga pasien terkonfirmasi positif. Sukarelawan pengantar bantuan ini memiliki semangat tinggi meski banyak kendala di lapangan, termasuk minimnya alat pelindung diri untuk mereka.
Namun, pendistribusian jaminan hidup berupa makanan siap saji sebanyak tiga kali sehari kepada ODP, PDP, dan keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami kendala. Contohnya, kurang koordinasi dengan pihak desa karena ada larangan membuka identitas pasien. Hal itu menyulitkan penelusuran alamat tinggal.
”Contoh lain banyak keluarga yang merasa tidak nyaman karena didatangi mobil dinsos yang mendistribusikan makanan siap saji sebanyak tiga kali sehari. Ada juga keluarga yang menolak bantuan makanan dan meminta berupa bahan pokok,” kata Misbahul.
Sekda Kabupaten Sidoarjo Achmad Zaini mengatakan, pihaknya memberikan keleluasaan kepada dinas sosial untuk memenuhi kebutuhan pokok pasien. Artinya, barang kebutuhan tidak harus dikirim dari rekanan tertentu. Bisa saja diambilkan dari rekanan yang ada di sekitar lokasi rumah pasien.
”Hal itu agar pengiriman bisa tepat sasaran dan tepat waktu. Jangan sampai makan pagi baru terkirim pukul 11.00 hanya karena bahan makanan harus diambilkan dari tempat yang jaraknya jauh,” ucap Zaini.