Kurang dari Dua Minggu, Lima Pasien Covid-19 di Lampung Meninggal
Dalam waktu kurang dari dua minggu terakhir, tercatat lima pasien positif Covid-19 meninggal di Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Dalam waktu kurang dari dua minggu terakhir, tercatat lima pasien positif Covid-19 meninggal di Lampung. Sebagian besar dari pasien yang meninggal itu memiliki riwayat pergi dari luar kota atau kontak dengan pasien positif Covid-19 lainnya.
Kasus kematian pertama Covid-19 terjadi pada Senin (30/3/2020). Pasien 02 itu meninggal setelah menjalani perawatan selama 10 hari di ruang isolasi RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung. Hingga Jumat (10/4/2020), kasus positif Covid-19 di Lampung berjumlah 21 kasus, lima orang di antaranya meninggal.
Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 49 orang, dengan satu orang PDP meninggal. Adapun orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 2.258 orang, 1.080 orang di antaranya masih menjalani karantina mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana memaparkan ada penambahan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal. Hasil uji swab satu pasien PDP yang meninggal tiga hari lalu menunjukkan pasien itu positif Covid-19.
Dia menambahkan, Kamis (9/4/2020) pukul 17.40, satu pasien PDP juga meninggal di rumah sakit. Sebelumnya, pasien berobat dengan keluhan batuk, demam, tidak nafsu makan, dan penurunan kesadaran. Menurut keterangan anggota keluarganya, pasien menderita stoke dan brocho pneumonia.
Untuk memastikan penyebab kematiannya, petugas medis tetap melakukan uji usap tenggorokan PDP tersebut. ”Sampai saat ini hasilnya belum keluar,” ujar Reihana saat memberikan keterangan pers, Jumat malam.
Dia mengungkapkan, sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal memiliki riwayat pergi ke luar kota atau kontak dengan anggota keluarga yang juga positif Covid-19. Dia menyebut, dua pasien Covid-19 yang meninggal merupakan suami istri yang terpapar virus korona dari temannya yang baru pulang dari Bandung. Reihana menyatakan, belum ditemukan adanya transmisi lokal Covid-19.
Pasca-penetapan status tanggap darurat Covid-19 di Lampung, pihaknya terus memperkuat upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di Lampung. Hingga kini, ada 30 rumah sakit rujukan di Lampung yang disiapkan dengan kapasitas 313 tempat tidur. Pemerintah juga telah menyalurkan APD lengkap bagi petugas medis yang menangani pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan tersebut.
Tanpa gejala
Reihana menjelaskan, pihaknya juga menemukan satu kasus baru Covid-19 tanpa gejala. Orang itu merupakan warga Kabupaten Lampung Selatan yang kontak langsung dengan pasien Covid-19. Hingga kini, orang tanpa gejala Covid-19 itu masih dikarantina di RSUD Banda Negara Husana, Lampung Selatan, agar tidak menimbulkan kekhawatirkan warga.
Sebelumnya, Dinkes Lampung juga menemukan dua kasus Covid-19 baru tanpa gejala. Dua orang itu merupakan warga Lampung Utara yang sempat pergi ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, untuk mengikuti tablig akbar.
Awalnya, mereka melapor ke puskesmas terdekat. Petugas lalu melakukan tes cepat dan hasilnya menunjukkan positif. Mereka lalu menjalani uji usap tenggorokan dan hasilnya pun positif. Hingga kini, kedua pasien itu masih diisolasi di Wisma Haji Kabupaten Lampung Utara.
Kendati jumlah pasien meninggal dan kasus positif Covid-19 terus bertambah, Reihana menyatakan belum akan merekomendasikan kepada gubernur untuk mengajukan pembatasan sosial berskala besar. Pasalnya, hingga kini Lampung masih berada pada zona hijau.
Hingga kini Lampung masih berada pada zona hijau.
Dia menambahkan, pihaknya akan tetap mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo untuk menerapkan protokol kesehatan. Warga juga diminta untuk disiplin melakukan pembatasan sosial dan tidak keluar rumah sementara waktu.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Arinal Djunaidi menuturkan, Pemprov Lampung telah membagikan bahan pokok bagi warga kurang mampu, khususnya bagi pekerja lepas harian. Selain itu, Pemprov Lampung juga menyalurkan bantuan APD bagi petugas medis secara bertahap.