Kolaborasi Antarpihak di NTT Ringankan Beban Warga
Kolaborasi menjadi modal kuat menghadapi Covid-19 di Indonesia. Di Nusa Tenggara Timur, polisi hingga organisasi nonpemerintah menyediakan bahan pokok, uang, hingga sosialisasi hidup sehat bagi warga.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Kolaborasi antarpihak menjadi modal kuat menghadapi penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia. Di Nusa Tenggara Timur, kepolisian hingga organisasi nonpemerintah bekerja sama menyediakan bahan pokok dan uang bagi masyarakat tidak mampu serta alat kesehatan masyarakat.
Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur AKBP Jo Bangun di Kupang, Sabtu (18/4/2020), mengatakan, bantuan bahan pokok terdiri dari gula pasir, tepung terigu, mi, dan telur. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Kapolda NTT Inspektur Jenderal Hamidin kepada beberapa nelayan di atas kapal di Bolok dan Tenau, Kupang.
”Kami berharap instansi lain memiliki kepedulian serupa guna meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita akibat Covid-19,” kata Bangun.
Selain itu, Polda NTT juga memberikan bantuan 1.000 masker bagi para nelayan. Masker sangat penting bagi nelayan. Mereka sering kontak fisik dengan berbagai pedagang ikan dan konsumen di pasar hingga tempat pelelangan ikan.
Selain bahan pokok, Polda NTT juga memberi perhatian khusus kepada para sopir kendaraan umum dan angkutan barang yang tidak bekerja karena Covid-19. Mereka mendapatkan bantuan Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan. Jumlah pengemudi yang menerima bantuan 1.955 orang.
Aleks Ndun (47), pengemudi mobil pengangkut bahan bangunan di Kota Kupang, berterima kasih kepada Polda NTT. Saat ini, ia bersama rekan-rekan sopir angkutan umum lain tidak bekerja karena ikut anjuran pemerintah.
Bangun menyebutkan, selain bantuan-bantuan itu, Polda NTT juga melakukan sosialisasi bagaimana mencegah terjadi penularan Covid-19. Masih banyak masyarakat kelas menengah ke bawah belum paham soal cara penyebaran dan bagaimana menghindari virus korona penyebab Covid-19.
Kesukarelawanan serupa dilakukan Plan Indonesia. Program Implementation Area Manajer Plan Indonesia Erlina None Dangu mengatakan, pihaknya mendistribusikan hygiene kit (HK) kepada 17.262 rumah tangga di Lembata dan Timor Tengah Selatan. Paket HK itu berupa sabun batangan, sampo, sikat gigi, pasta gigi, gunting kuku, hingga handuk.
Hal itu dibarengi sosialisasi mengenal gejala, cara penularan, dan upaya pencegahan serta promosi cuci tangan pakai sabun agar terhindar dari Covid-19. Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday berterima kasih kepada Plan Indonesia yang telah memberi pelatihan tentang hidup sehat dan meminimalkan pencegahan Covid-19. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Masih banyak masyarakat kelas menengah ke bawah yang belum paham soal cara penyebaran dan bagaimana menghindari virus korona penyebab Covid-19.
Sementara itu, Ketua Umum Etnik Tionghoa Kupang (Etika) Hendrick Jodjana mengatakan, pihaknya telah terlibat sejumlah kegiatan memerangi Covid-19 sejak pertengahan Maret 2020. Kegiatan itu, antara lain, pemberian alat pelindung diri sejumlah rumah sakit di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Soe, Kefamenanu, dan Atambua.
Selain itu, Etika juga telah memberi tempat penampungan air untuk cuci tangan. Penampungan itu berada di Polda NTT, Polres Kupang Kota, Rumah Sakit Yohannes Kupang, hingga Rumah Sakit Bhayangkara.
Juru bicara Pencegahan dan Penanganan Covid-19 NTT, Marius Jelamu, mengatakan, puluhan lembaga membantu pemerintah dengan cara dan upaya masing-masing. Sebagian besar memberi alat pelindung diri, hand sanitizer, bahan pokok, dan uang tunai.
”Mari kita saling membantu satu sama lain dengan menyisihkan sebagian kelebihan yang kita miliki. Kita memberi dengan sukacita dan penuh kerelaan sehingga orang yang kita bantu benar-benar menikmati atau merasakan dampak positif dari bantuan itu,” kata Jelamu.