Dalam waktu sebulan, sebanyak 11 kabupaten di Papua telah terpapar virus korona jenis baru.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Temuan kasus positif Covid-19 di Provinsi Papua terus meningkat dari 107 orang menjadi 119 orang pada Selasa (21/4/2020). Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Boven Digoel menjadi daerah terbaru dengan temuan kasus Covid-19.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, dr Silwanus Sumule di Jayapura, Selasa, pukul 19.00 WIT. Silwanus memaparkan, 119 kasus positif ini terdiri 83 pasien dalam perawatan di ruang isolasi, 29 pasien telah sembuh dan 7 pasien meninggal.
Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Papua hingga Jumat ini mencapai 170 orang, sedangkan orang dengan pemantauan (ODP) sebanyak 3.715 warga.
Diketahui bahwa Biak merupakan kabupaten pertama di kawasan wilayah adat Saireri dengan temuan tiga kasus positif Covid-19. Diketahui wilayah adat Saireri meliputi empat kabupaten, yakni Biak Numfor, Supiori, Waropen, Kepulauan Yapen dan Mamberamo Raya.
Sementara Boven Digoel merupakan daerah kedua di kawasan wilayah adat Animha yang ditemukan kasus positif setelah kabupaten Merauke.
Dengan demikian persebaran kasus pasien positif Covid-19 telah mencapai 11 daerah di Papua, yakni Kota Jayapura 31 kasus, Kabupaten Jayapura 24 kasus, Mimika 36 kasus, Merauke 9 kasus, Sarmi 4 kasus, Keerom 6 kasus, Mamberamo Tengah 1 kasus, Jayawijaya 2 kasus, Nabire 3 kasus, Biak Numfor 2 kasus dan Boven Digoel 1 kasus.
Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, dr Silwanus Sumule”Ada dua makna dalam meningkatnya kasus positif korona di Papua. Pertama, tim telah bekerja keras dalam menemukan pasien positif sedini mungkin. Kedua, minimnya kesadaran warga untuk physical distancing atau menghindari keramaian dan menjaga jarak,” papar Silwanus.
Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap mengimbau agar masyarakat di seluruh wilayahnya jangan panik dan selalu mendukung kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19.
”Saya meminta tak boleh lagi ada warga Biak yang kurang peduli dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Warga harus mendukung kami. Salah satunya adalah kebijakan karantina wilayah tertentu,” kata Herry.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Daud Duwuri mengatakan, pihaknya segera memeriksa dan mengisolasi setiap warga yang kontak dengan dua pasien positif dalam waktu secepatnya.
”Kami meminta warga yang pernah berkontak dengan dua pasien positif Covid-19 atau PDP segeralah melapor untuk diperiksa kesehatannya,” tambah Daud.
Masuknya pesawat
Silwanus mengakui adanya pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut 106 penumpang dari Jakarta ke Mimika pada Selasa pagi. Padahal, Pemprov Papua tengah melaksanakan kebijakan pembatasan sosial sejak tanggal 26 Maret 2020 hingga Kamis (23/4/2020) ini.
Salah satu poin dari pembatasan sosial yang ditetapkan Pemprov Papua adalah larangan masuknya kapal dan pesawat yang mengangkut penumpang ke wilayah Papua.
”Dari laporan Pemda Mimika, seluruh penumpang langsung dikarantina di mess atlet selama 12 hari. Upaya ini untuk mencegah penyebaran virus korona semakin meningkat di daerah itu,” tutur Silwanus.
General Manajer Maskapai Garuda Indonesia Cabang Jayapura, Donald Jerry Rieuwpassa mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Pemda Mimika untuk memulangkan warga Mimika yang tertahan di sejumlah daerah di luar Papua pasca-pelaksanaan pembatasan sosial.
”Kami hanya melaksanakan satu kali penerbangan ke Mimika. Kami tetap menunggu keputusan Pemprov Papua terkait kebijakan pembatasan sosial akan diperpanjang atau tidak,” kata Donald.