Kluster Jakarta Menyumbang Penularan Terbanyak di Lampung
Penularan virus SARS-CoV-2 di Lampung ditemukan melalui lima kluster. Kluster Jakarta masih yang terbanyak memengaruhi penularan dengan 18 kasus positif. Hingga kini, terdapat 38 kasus positif Covid-19 di Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di Provinsi Lampung ditemukan melalui lima kluster. Kluster Jakarta masih yang terbanyak memengaruhi penularan dengan 18 kasus positif.
Pada Kamis (23/4/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Lampung bertambah 11 kasus. Dari penambahan kasus itu, ada dua kasus baru dan sembilan kasus lain merupakan hasil pelacakan dari pasien positif Covid-19 lainnya. Dengan demikian, hingga Kamis, terdapat 38 kasus positif Covid-19 di Lampung.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana menerangkan, pihaknya menemukan lima kluster penularan Covid-19 di Lampung, yakni kluster Bogor, Jakarta, Bengkulu, Gowa, dan Yogyakarta. ”Penularan Covid-19 paling banyak merupakan kluster Jakarta sebanyak 18 orang. Selanjutnya, kluster Gowa sebanyak sembilan orang, kluster Bogor lima orang, kluster Bengkulu lima orang, dan kluster Yogyakarta sebanyak satu orang,” kata Reihana saat memberikan keterangan pers, Kamis (23/4/2020), di Bandar Lampung.
Kasus positif Covid-19 di Lampung bertambah setelah hasil tes usap tenggorokan diumumkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Selama seminggu terakhir, tes usap tenggorokan sempat terkendala karena cairan reagen atau pereaksi kimia yang dibutuhkan untuk tes usap tenggorok di laboratorium habis.
Dari jumlah itu, sebanyak satu pasien sedang menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan yang lainnya menjalani isolasi mandiri karena kondisinya stabil.
Reihana menambahkan, jumlah kematian PDP juga bertambah dua orang. Satu PDP merupakan warga Kabupaten Pesawaran yang bekerja sebagai karyawan pabrik rakitan mobil di Batam. Pada 18 April, PDP itu dirawat di RSUD Pesawaran dengan keluhan demam, batuk, dan sesak napas.
Sebelumnya, pasien tersebut juga pernah dirawat selama satu bulan di Batam. Akhirnya, PDP itu dinyatakan meninggal pada 22 April 2020.
Satu orang PDP lain yang meninggal berasal dari Kabupaten Pesisir Barat. Pasien itu tidak memiliki riwayat ke luar daerah, tetapi pernah kontak dengan orang dari Bekasi. Pasien tersebut sakit sejak 17 April dengan keluhan batuk dan sesak napas. Pasien akhirnya meninggal pada 22 April karena kondisinya semakin memburuk.
Dengan penambahan ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Lampung menjadi 38 orang, lima di antaranya meninggal. Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah menjadi 60 orang. Dari jumlah itu, 9 orang yang berstatus PDP meninggal.
Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 3.074 orang, sebanyak 662 orang masih dalam pemantauan petugas selama 14 hari ke depan dan satu ODP meninggal.
Hingga kini belum ditemukan transmisi lokal di Lampung. Seluruh pasien positif Covid-19 memiliki riwayat kontak dengan orang dari luar daerah wilayah episentrum Covid-19.
Reihana menyatakan, hingga kini belum ditemukan adanya transmisi lokal di Lampung. Seluruh pasien yang positif Covid-19 memiliki riwayat kontak dengan orang dari luar daerah wilayah episentrum Covid-19.
Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia mengatakan, untuk mencegah persebaran Covid-19, pemprov Lampung meniadakan kegiatan safari Ramadhan. Kegitaan berkaitan keagamaan, seperti pengajian menyambut Ramadhan dilakukan melalui video konferensi. Pemerintah juga meminta warga Lampung mematuhi anjuran pemerintah untuk beribadah dari rumah.