Kasus positif Covid-19 di Kota Magelang, Jawa Tengah, bertambah dari sebelumnya 10 orang menjadi 14 orang. Di Kabupaten Temanggung, warga diminta tidak berkegiatan yang berpotensi menarik massa saat bulan Ramadhan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Kota Magelang, Jawa Tengah, bertambah dari sebelumnya 10 orang menjadi 14 orang. Di Kabupaten Temanggung, warga diminta tidak berkegiatan yang potensial menarik massa saat bulan Ramadhan.
Empat pasien baru itu berasal dari Kecamatan Magelang Selatan. Latar belakangnya beragam. Dua di antaranya memiliki riwayat kontak dengan peserta Ijtimak Ulama Dunia Zona Asia, Gowa, Sulawesi Selatan. Sementara dua lainnya adalah kakak beradik yang diduga tertular dari ayahnya yang terkonfirmasi positif terlebih dulu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Sri Harso, Kamis (23/4/2020), mengatakan, dua orang yang memiliki riwayat dengan peserta ijtimak ulama sebelumnya berstatus orang tanpa gejala. Namun, dari hasil penelusuran dinkes, dua orang itu positif Covid-19. Dua orang ini kini dirawat di RSUD Budi Rahayu.
Penelusuran saksama juga yang membuat kakak beradik terkonfirmasi positif Covid-19. ”Rangkaian penularan tersebut menjadikan satu keluarga tersebut kini dirawat di rumah sakit yang sama,” ujarnya.
Di Kabupaten Temanggung, Ijtimak Ulama Dunia Zona Asia itu juga berkontribusi menyebarkan Covid-19. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung, sebanyak 86 warga terdata ikut ijtimak. Dari tes uji cepat, sebanyak 26 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil ini akan segera ditindaklanjuti dengan pengambilan tes usap (swab).
Bupati Temanggung M Al Khadziq mengimbau warga untuk tidak beribadah di masjid selama Ramadhan. ”Peserta ijtimak Gowa sudah pulang sebulan lalu. Pasti sudah pernah beribadah di masjid-masjid di desanya masing-masing. Demi mengantisipasi penularan terjadi di masjid, saya meminta warga beribadah di rumah saja,” ujarnya.
Selain ibadah, Khadziq juga meminta agar warga tidak lagi melakukan kebiasaan seperti sahur atau berbuka bersama di bulan puasa. ”Di bulan Ramadhan, diharapkan tidak ada lagi pengumpulan massa untuk alasan apa pun,” ujarnya.