Sebanyak 22 peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan, asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, 21 orang di antaranya kini dikarantina selama 14 hari.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Sebanyak 22 peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan, asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, 21 orang di antaranya kini dikarantina selama 14 hari di mess Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Temanggung dengan status orang tanpa gejala (OTG), dan satu orang dengan status pasien dalam pengawasan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Temanggung.
Konfirmasi positif ini didapatkan dari hasil tes cepat yang dilaksanakan pada Senin (20/4/2020) dengan melibatkan 64 warga Kabupaten Temanggung yang menjadi peserta Ijtima Ulama Dunia. Menindaklanjuti hasil positif tersebut, 22 orang itu akan menjalani tes polymerase chain reaction (PCR), Selasa (21/4/2020).
Hari ini, kami pun masih menerima laporan dari desa bahwa ada warga yang baru saja pulang dari Gowa. (Gotri Wijayanto)
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung Gotri Wijayanto mengatakan, mengacu pada hasil tersebut, pihaknya bekerja sama dengan desa akan berupaya melakukan penelusuran, mencari data yang lebih akurat menyangkut data warga Kabupaten Temanggung, yang turut menjadi peserta Ijtima Ulama Nasional di Gowa.
”Hari ini, kami pun masih menerima laporan dari desa bahwa ada warga yang baru saja pulang dari Gowa,” ujarnya.
Semula, jumlah warga Kabupaten Temanggung yang menjadi peserta Ijtima Ulama Dunia terdata sebanyak 86 orang. Namun, Gotri mengatakan, data tersebut dimungkinkan kurang akurat karena mungkin ada warga yang berangkat sendiri atau berangkat bersama rombongan dari daerah lain.
Selain mencari tambahan data peserta Ijtima Ulama Dunia, Gotri mengatakan, pihaknya juga akan menelusuri riwayat kontak dari 22 orang yang telah terkonfirmasi positif, termasuk dari pihak keluarga.
”Pihak keluarga, orang yang memiliki kontak dekat, dan sisa 22 peserta ijtima yang terdata akan segera kami fasilitasi untuk menjalani tes cepat,” ujarnya.
Saat ini, Gotri mengatakan, Kabupaten Temanggung telah siap dengan sarana kamar isolasi, yakni gedung B di RSUD Temanggung yang bisa menampung setidaknya 60 PDP. Adapun untuk keperluan isolasi mandiri, karantina 14 hari disediakan di BLK dan Wisma Atlet, yang masing-masing gedung tersebut memiliki kapasitas 60 orang.
Tidak panik
Sebanyak 22 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut berasal dari delapan kecamatan. Namun, dia menuturkan, warga di kecamatan mana pun di Kabupaten Temanggung diharapkan tidak panik.
”Jangan panik, dan jangan khawatir berlebihan. Pasien positif dan keluarganya tetap perlu mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar. Jangan melakukan diskriminasi karena Covid-19 bukan aib,” ujarnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sekaligus kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Sri Harso mengatakan akan kembali menelusuri, setelah sampai di Kota Magelang, peserta Ijtima Ulama Dunia melakukan kontak dengan siapa saja.
”Bisa jadi, peserta ijtima tersebut justru tertular dan membawa virus dari hasil kontaknya dengan orang lain di Magelang,” ujarnya.
Upaya ini dilakukan setelah muncul adanya empat warga asal Kecamatan Magelang Selatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan kontak dengan keluarga dari peserta Ijtima Ulama Dunia tersebut.
Dari sembilan pasien positif Covid-19 di Kota Magelang, tiga di antaranya juga merupakan peserta dari Ijtima Ulama Dunia di Gowa.