15 Peserta Ijtimak Gowa Asal Purbalingga Dinyatakan Positif Covid-19
Kasus positif Covid-19 di Purbalingga, Jawa Tengah, terus bertambah, khususnya berasal dari peserta ijtimak di Gowa. Di Banyumas, GOR Satria disiapkan menjadi tempat karantina massal bagi pemudik.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Sebanyak 15 peserta ijtimak di Gowa asal Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dinyatakan postif Covid-19. Pemerintah setempat masih menunggu hasil test swab dari 10 peserta ijtimak di Gowa lainnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, dalam siaran pers, Jumat (24/4/2020), menyampaikan, atas penambahan tersebut, kasus positif Covid-19 di Purbalingga secara keseluruhan menjadi 25 kasus.
”Dari 25 orang yang positif tersebut, 5 orang positif sudah dinyatakan sembuh dan sudah pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan 20 orang positif lainnya saat ini masih dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Purbalingga,” tutur Pratiwi.
Gunakan selalu masker ketika keluar rumah atau menjumpai orang lain. (Dyah Hayuning Pratiwi)
Pratiwi menyebutkan, total pasien dalam pengawasan (PDP) yang hasil swab-nya negatif ada 72 orang. Adapun PDP yang dirawat dan masih menunggu hasil ada 28 orang. Dia meminta masyarakat di Kabupaten Purbalingga untuk semakin waspada, meningkatkan kepatuhan terhadap imbauan dan anjuran dari pemerintah, serta menjaga kebersihan dan kesehatan, juga menghindari kegiatan keramaian untuk sementara waktu. ”Gunakan selalu masker ketika keluar rumah atau menjumpai orang lain,” ujarnya.
Dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Koordinator Opersional Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyumas Srie Yono menyampaikan, dari sekitar 80.000 perantau asal Banyumas, sudah ada sekitar 30.000 orang yang kembali ke Banyumas.
Karantina massal
Untuk mengantisipasi kedatangan para perantau tersebut, GOR Satria Purwokerto disiapkan menjadi tempat karantina massal. ”Tempat ini dipakai untuk mengarantina orang-orang yang nekat mudik,” kata Srie saat meninjau persiapan di GOR Satria.
GOR Satria direncanakan bisa menampung 400 orang dengan menggunakan tiga gedung atau bangunan, yaitu lapangan futsal, gedung serba guna, dan Sasana Krida. ”Kami bekerja sama dengan TNI untuk menyiapkan veldbed. Nanti juga ada perawat yang berjaga di tempat ini,” tutur Srie.
Selain di GOR Satria, Pemerintah Kabupaten Banyumas juga sudah menyiapkan tempat karantina di Baturraden. Setiap desa pun sudah diminta menyiapkan tempat karantina sebagai antisipasi lonjakan pemudik dan kasus Covid-19. ”Semua desa diminta menyiapkan tempat karantina, baik itu di sekolah maupun di balai desa,” papar Srie.
Dari pantauan Kompas di GOR Satria, sejumlah pekerja menyiapkan veldbed, membuat sekat, dan melapisi lapangan futsal dengan karpet plastik. Jarak antar-veldbed berkisar 1,5-2 meter. Hingga kini, kata Srie, pemerintah daerah telah mengalokasikan dana lebih dari Rp 100 miliar untuk menghadapi pandemi ini.