Wali Kota Palangkaraya: Kami Terapkan Semi-PSBB Minggu Depan
Mulai minggu depan, Pemerintah Kota Palangkaraya akan melaksanakan semipembatasan sosial berskala besar. Kelurahan-kelurahan zona merah di kota itu akan ditutup aktivitasnya untuk sementara.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Mulai minggu depan, Pemerintah Kota Palangkaraya akan melaksanakan semipembatasan sosial berskala besar. Kelurahan-kelurahan zona merah di kota itu akan ditutup aktivitasnya untuk sementara.
Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin mengungkapkan, meski sudah ditolak oleh pemerintah pusat untuk memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pihaknya tetap akan menutup akses di beberapa kelurahan zona merah Covid-19.
”Yang kami terapkan mulai minggu depan ini semi-PSBB, ya, sehingga kami bisa memantau perkembangannya dalam dua minggu ke depan. Kalau enggak efektif, kami akan usulkan lagi PSSB ke pusat,” ujar Fairid saat dihubungi Kompas, Jumat (24/4/2020).
Dari data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, hingga kini terdapat 94 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Kalteng. Sebanyak 80 orang dalam perawatan, 9 orang sembuh atau dua kali menjalani tes dengan hasil negatif, sedangkan 5 orang meninggal.
Kota Palangkaraya menjadi wilayah dengan kasus terbanyak dengan total mencapai 32 kasus, di mana baru 8 orang sembuh dan 2 orang meninggal. Namun, terdapat 70 orang dalam pantauan (ODP) dan 21 pasien dalam pengawasan (PDP).
Palangkaraya memiliki lima kecamatan dengan 30 kelurahan. Setidaknya terdapat lebih dari 20 kelurahan di kota itu sudah zona merah. ”Kami akan lakukan isolasi untuk mereka yang ODP, apalagi PDP. Jadi, semua akan diawasi. Pembatasan jam malam juga akan diperketat,” kata Fairid.
Fairid menjelaskan, pihaknya berupaya maksimal agar tak ada lagi penyebaran wabah korona meskipun tanpa PSBB. Ia berharap semua pihak bisa bekerja sama, khususnya warga Palangkaraya, untuk tetap berada di rumah.
”Pemerintah akan mengawasi dari hulu ke hilir, masyarakat tetap di rumah dan kami juga pasti akan membantu,” ujar Fairid.
Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul menjelaskan, hingga kini transmisi lokal diduga baru terjadi di Kota Palangkaraya sehingga daerah-daerah lain dinilai tidak perlu mengusulkan PSBB.
”Usulan PSBB itu diajukan oleh pemerintah kota dan kabupaten. Kalau provinsi sepertinya belum bisa karena hanya kota Palangkaraya saja yang ada penularan lokal, sedangkan yang lain belum,” kata Suyuti.
Pemerintah akan mengawasi dari hulu ke hilir, masyarakat tetap di rumah dan kami juga pasti akan membantu.
Suyuti menjelaskan, pihaknya hingga kini masih fokus pada penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan. Meskipun demikian, pihaknya juga mengantisipasi pemudik yang keluar masuk daerah.
”Kan, sudah dilarang mudik ini, tetapi antisipasi kami tetap melakukan pemeriksaan terhadap mereka di setiap simpul transportasi di pos perbatasan wilayah,” kata Suyuti.
Suyuti menambahkan, jika menemukan orang dengan gejala, akan dilacak langsung oleh petugas dari dinas kesehatan di kabupaten/kota masing-masing. Pemeriksaan itu hanya bertumpu pada pengecekan suhu tubuh dan melihat gejala Covid-19 lainnya.