Anak Balita hingga Remaja Juga Rentan Terpapar Covid-19
Tidak hanya kelompok dewasa dan lansia, kasus positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat juga ditemukan pada anak balita hingga remaja. Hingga hari ini sudah ada 30 kasus dengan pasien berusia anak balita hingga remaja.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Penularan Covid-19 tidak mengenal usia. Di Nusa Tenggara Barat, dari total 300 kasus, ada 30 kasus di antaranya menyerang pasien muda usia.
Berdasarkan catatan Kompas, kasus positif Covid-19 pada rentang usia muda itu muncul pertama pada MAS (25) asal Lombok Timur. MAS kini sudah dinyatakan sembuh. Dia terpapar Covid-19 dari pasien nomor 1 berinisial Y (50). Y juga sudah dinyatakan sembuh. Selanjutnya ada HW (2) asal Lombok Barat, ENP (2) asal Lombok Timur, dan MYK (2) asal Mataram.
Kasus HW bahkan membuat pemerintah daerah memastikan sudah ada transmisi lokal di NTB. Pada akhir Maret 2020, Kementerian Kesehatan menetapkan telah terjadi transmisi lokal di tiga daerah, yakni Kota Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Timur.
Setelah MAS dan HW, kasus-kasus positif pada anak balita dan remaja terus terkonfirmasi di NTB, baik yang masuk dalam kluster Bogor, klaster Gowa, maupun kluster Magetan. Mereka tersebar di tujuh daerah, yakni Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, Bima, Dompu, dan Sumbawa.
Dari 30 kasus pada anak balita hingga remaja, terbanyak berasal dari kluster Gowa dengan total pasien 16 orang. Termasuk anak balita berusia 3 bulan asal Kota Mataram. Anak balita berinisial MB itu memiliki riwayat kontak dengan dua pasien yang melakukan perjalanan ke Gowa.
Tidak hanya terpapar, beberapa orang yang terkonfirmasi positif juga tercatat mengikuti langsung ijtima zona Asia di Gowa itu. Misalnya AA (14) asal Kota Mataram, ST (16) asal Dompu, dan RW (18) asal Lombok Timur.
Terkait dengan banyaknya pasien usia muda, Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi berharap semua pihak bersama-sama mengawasi dan membatasi aktivitas mereka di luar rumah. Termasuk dengan kesadaran penuh mematuhi dan disiplin terhadap semua protokol pencegahan Covid-19.
”Terutama untuk daerah dengan status transmisi lokal yang hingga saat ini masih muncul kasus baru. Oleh karena itu, diharapkan ada kesungguhan masyarakat untuk bekerja sama dalam memutus rantai penyebaran wabah ini,” kata Gita.
Tidak hanya terpapar, beberapa orang yang terkonfirmasi positif juga tercatat mengikuti langsung ijtima zona Asia di Gowa itu.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana NTB Putu Selly Andayani mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendataan terkait kasus Covid-19 yang terjadi pada anak.
”Kami ingin data valid dulu agar bisa segera dicarikan solusinya. Kami juga akan siapkan konseling dengan tenaga medis. Nantinya akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait,” kata Selly.
Selly menambahkan, mereka juga berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota agar memiliki rumah singgah untuk anak-anak dan perempuan terpapar Covid-19. ”Jaringan pengaman sosial untuk mereka juga akan kami siapkan. Paling tidak, kebutuhan dasar mereka perlu menjadi perhatian kita bersama,” kata Selly.