Pemerintah Kabupaten Temanggung melakukan tes cepat Covid-19. Hasilnya, 44 orang reaktif. Sebagian dari mereka berasal dari kluster Ijtimak Ulama Gowa.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Berdasarkan hasil tes cepat Covid-19, sebanyak 44 warga Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dinyatakan reaktif. Sebagian dari mereka berasal dari kluster Ijtimak Ulama Gowa dan sebagian lainnya adalah anak buah kapal (ABK) asing dari Brasil.
Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, 44 orang tersebut akan dikarantina dan menjalani tes reaksi rantai polimerase (PCR). Khadziq pun memastikan, proses karantina akan terus dilakukan hingga hasil tes PCR diterima.
”Mereka baru boleh keluar, pulang ke rumah, dan beraktivitas biasa saat hasil tes PCR menyatakan mereka negatif Covid-19,” ujarnya, Selasa (12/5/2020).
Sementara bagi mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19, nantinya akan langsung dipindahkan untuk dirawat di rumah sakit. Untuk tempat karantina, Khadziq mengatakan, Pemerintah Kabupaten Temanggung telah menyiapkan gedung balai latihan kerja (BLK) dengan kapasitas 60 tempat tidur. Namun, sementara ini, sebagian dari mereka, terutama dari kalangan perempuan, termasuk ibu rumah tangga, mengajukan permintaan dan diizinkan untuk melakukan karantina di rumah, di bawah pengawasan dari petugas kesehatan.
Kluster Ijtimak Ulama Gowa dan ABK dari Brasil masih menjadi kelompok yang memberikan kontribusi pada peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Temanggung. Berdasarkan data yang dihimpun hingga Senin (11/5/2020) malam, dua orang positif Covid-19 dari dua kelompok ini, menambah jumlah pasien positif Covid-19 dari 32 orang menjadi 34 orang.
Sementara jumlah orang dalam pemantauan bertambah dua orang menjadi 95 orang dan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah empat orang menjadi 43 orang.
Mengingat kontribusi yang demikian besar dari kluster Ijtimak Ulama Gowa pada peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah daerah, maka seluruh jajaran puskesmas di Kabupaten Temanggung terus melacak kontak dari kelompok tersebut, mulai dari kontak erat, sedang, hingga rendah.
”Hingga sekarang, jumlah kontak yang ditemukan sudah mencapai ratusan orang,” ujarnya.
Di Kabupaten Magelang, jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah dua orang menjadi 30 orang. Dua orang tersebut salah satunya adalah peserta Ijtimak Ulama Gowa. Adapun seorang lainnya, terkonfirmasi positif setelah sebelumnya sempat menemani anaknya, pasien positif Covid-19, yang dirawat.
Dua orang tersebut kini menjalani isolasi mandiri di rumah, di bawah pengawasan petugas kesehatan dari desa dan kecamatan. ”Mereka tidak menjalani perawatan di rumah sakit karena keduanya dalam kondisi sehat,” ujar juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi. Dua warga tersebut berasal dari Kecamatan Bandongan dan Kecamatan Salaman.
Di Kota Magelang, jumlah PDP meninggal dunia yang semula berjumlah enam orang, bertambah menjadi tujuh orang. Tambahan satu orang ini adalah laki-laki lanjut usia warga Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah.
PDP ini diketahui memiliki riwayat penyakit kronis dan diketahui pernah berobat di Rumah Sakit Elisabeth di Semarang, dengan keluhan gangguan pada jantung dan ginjal.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Majid Rohmawanto mengatakan, di RS Elisabeth, yang bersangkutan pernah menjalani tes cepat dengan hasil negatif Covid-19. Di Kota Magelang, PDP ini sempat dirawat di RSUD Tidar dan sudah diambil usap tenggoroknya. Namun, hingga kini, hasil pengujian belum diterima.