Sumsel Cetak Kasus Positif Tertinggi Harian Selama Masa Pandemi
Jumlah warga Sumatera Selatan yang terjangkit Covid-19 terus bertambah. Bahkan, per Kamis (14/5/2020), penambahan kasus mencapai 119 orang. Pemerintah kota Palembang akan melakukan tes massal untuk memetakan penyebaran.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Jumlah warga Sumatera Selatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Bahkan, per Kamis (14/5/2020), jumlah kasus positif mencapai 119 orang atau yang tertinggi sepanjang pandemi ini merebak di Sumsel. Wali Kota Palembang Harnojoyo berencana melakukan tes cepat massal guna memetakan penyebaran.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan, Nur Purwoko Widodo, Kamis, mengatakan, jumlah kasus positif di Sumsel tersebar di beberapa wilayah, seperti di Palembang (73 kasus), Muara Enim (5 kasus), Banyuasin (8 kasus), Ogan Ilir (17 kasus), Ogan Komering Ilir (4 kasus), Lubuklinggau (3 kasus), Prabumulih (3 kasus), OKU Timur (3 kasus), Musi Banyuasin (2 kasus), dan Ogan Komering Ulu (1 kasus). Semua kasus tersebut transmisi lokal.
Hasil ini diketahui dari proses pemeriksaan spesimen di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang. ”Mereka yang diperiksa merupakan orang yang pernah berinteraksi dengan warga yang sudah terkonfirmasi positif terlebih dulu,” ujar Nur.
Jumlah kasus positif bisa saja bertambah karena proses pemeriksaan spesimen terus berlangsung. Hingga kini, jumlah spesimen yang masih dalam proses pemeriksaan mencapai 1.442 spesimen.
Mereka yang diperiksa merupakan orang yang pernah berinteraksi dengan warga yang sudah terkonfirmasi positif terlebih dulu.
Sebelumnya, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Yusri mengungkapkan, penyebaran Covid-19 masih di sekitar orang yang terkonfirmasi positif, seperti keluarga orang yang positif dan sejumlah tenaga kesehatan yang menangani kasus positif di Sumsel. Untuk itu, masyarakat diminta tetap waspada, terutama saat beraktivitas di luar rumah.
Palembang terbanyak
Wali Kota Palembang Harnojoyo akan mempertimbangan adanya usulan untuk melakukan tes massal melihat hingga saat ini warga Palembang yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 239 orang atau menjadi yang terbanyak di Sumsel. ”Usulan yang baik, akan saya pertimbangkan,” kata Harnojoyo.
Hanya saja, ungkap Harnojoyo, kegiatan itu belum masuk dalam anggaran percepatan penanganan Covid-19 di Kota Palembang sebesar Rp 200 miliar. ”Kalau bisa, untuk penyelenggaraan tes massal, dapat bekerja sama dengan pihak lain yang mau membantu,” kata Harnojoyo.
Namun, Harnojoyo berharap masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan penularan Covid-19. Misalnya dengan mengenakan masker dan tidak melakukan aktivitas di tengah kerumunan. ”Kalau bisa, jangan ke pasar, lakukan saja transaksi dengan cara daring,” ujar Harnojoyo.
Hanya saja, anjuran ini belum dituruti sepenuhnya oleh warga Palembang. Pantauan di dua pasar, yakni Pasar Lemabang dan Kilometer Lima (Palima), warga masih memadati pasar. Bahkan, beberapa warga tidak mengenakan masker dan cenderung berkerumun walaupun petugas pasar sudah memperingatkan melalui pengeras suara.
Pemerintah Kota Palembang kini tengah fokus untuk membuat draf peraturan wali kota (perwali) sebagai tindak lanjut dari sudah disetujuinya usulan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). ”Kami diberi tenggat oleh Gubernur Sumsel untuk menyusun draf perwali paling lambat satu minggu,” ucapnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, walaupun PSBB di Palembang dan Prabumulih baru akan ditetapkan paling lambat dua hari setelah Idul Fitri, pihaknya berharap agar masyarakat tidak melakukan ibadah secara berkerumun. ”Lebih baik shalat Idul Fitri di rumah saja,” katanya menegaskan.
Herman berharap Pemerintah Kota Palembang dan Prabumulih benar-benar memperhatikan terkait hal-hal yang dinggap perlu dan penting bagi masyarakat. ”Jangan sampai PSBB memupuskan semangat masyarakat untuk meningkatkan perekonomian,” ucapnya.