Polres Kuningan Bantu Ketahanan Pangan Warga untuk Cegah Kriminalitas Saat Pandemi
Jajaran Kepolisian Resor Kuningan, Jawa Barat, turut membantu ketahanan pangan warga di Desa Karangsari dan Desa Bakom, Kecamatan Darma. Bantuan bibit sayur dan ikan itu diharapkan meringankan beban warga saat pandemi.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
KUNINGAN, KOMPAS — Jajaran Polres Kuningan, Jawa Barat, membantu ketahanan pangan warga di Desa Karangsari dan Desa Bakom, Kecamatan Darma. Bantuan berupa bibit sayur dan ikan itu diharapkan meringankan beban warga di tengah pandemi Covid-19 sehingga dapat mencegah kriminalitas.
Bibit diserahkan Kepala Polres Kuningan Ajun Komisaris Besar Lukman Syafri Dandel kepada perwakilan petani dan petambak di kedua desa, Selasa (19/5/2020). Di Karangsari, pihaknya memberikan bibit sawi, daun bawang, tomat, dan cabai untuk ditanam di lahan seluas hampir 2 hektar di kaki Gunung Ciremai.
Adapun di Desa Bakom, Lukman menyerahkan hampir 70.000 bibit nila dan mas untuk 14 kolam petambak. Ikan tersebut dapat dipanen kurang dari dua bulan. ”Hasil panen bisa dijual atau dikonsumsi, terserah warga,” ucapnya.
Menurut dia, bantuan itu merupakan program ketahanan pangan bagi warga terdampak wabah Covid-19. Sayuran dan ikan dipilih sesuai mata pencarian warga setempat. Desa Bakom, misalnya, menjadi salah satu pemasok utama bibit ikan bagi petambak keramba jaring apung di Waduk Darma.
”Program ini setidaknya dapat membantu warga memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan tujuan akhirnya menekan tingkat kriminalitas,” ujarnya. Apalagi, wabah Covid-19 telah menghantam perekonomian warga. Lebih dari 70.000 perantau kini telah kembali karena tak lagi bekerja.
Lukman tidak menyebutkan angka kriminalitas di Kuningan saat ini. Namun, ia mengakui, pandemi Covid-19 rentan memicu kriminalitas. Minggu (17/5/2020) dini hari lalu, misalnya, sejumlah pencuri bersamurai merampas emas pemilik rumah di Desa Pangkalan, Kecamatan Ciawigebang. Pihaknya masih menyelidiki kasus itu.
Asep Nugraha, Ketua Kelompok Unit Perikanan Rakyat Mekarjaya, mengapresiasi program ketahanan pangan Polres Kuningan. ”Petambak juga terdampak Covid-19. Penjualan ikan menurun akibat permintaan berkurang karena banyak toko tutup, pemancingan dilarang, dan operasional pasar dibatasi. Padahal, biaya pakan ikan naik,” ujarnya.
Asep mencontohkan, dalam tiga bulan, 10 petambak dalam kelompoknya mampu menjual 9 kuintal hingga 1 ton nila dan mas. Namun, kini paling banyak terjual 3 kuintal untuk tiga bulan. ”Harga pakan ikan naik Rp 2.000 per kilogram. Semoga segera ada solusi dari pemerintah,” katanya.
Apalagi, Waduk Darma yang menjadi tumpuan hidup warga setempat menjadi tempat produksi sekitar 3.200 ton ikan per tahun. Jumlah ini sekitar 19 persen dari produksi budidaya perikanan Kuningan yang mencapai sekitar 17.000 ton per tahun.