Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Selatan terus naik meskipun sudah ada PSBB. Melihat kondisi itu, Pemprov Kalsel bersiap menghadapi ledakan kasus yang berpotensi terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Selatan masih terus naik meskipun empat kabupaten/kota sudah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Melihat kondisi itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pun bersiap menghadapi ledakan kasus Covid-19 yang berpotensi terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri.
Berdasarkan rekapitulasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan hingga Kamis (21/5/2020) sore, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalsel mencapai 557 kasus, dan menjadi yang tertinggi di Pulau Kalimantan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 424 orang dalam perawatan di rumah sakit dan karantina khusus, 77 sembuh, dan 56 meninggal.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Hanif Faisol Nurofiq, yang juga Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel mengatakan, ledakan kasus positif Covid-19 di Kalsel sudah mulai terjadi. Pada Rabu (20/5) misalnya, penambahan kasus terkonfirmasi positif dalam sehari mencapai 64 kasus.
”Kami memprediksi ledakan kasus akan semakin tinggi setelah Lebaran. Hal itu terjadi bilamana tidak ada langkah-langkah konkret dari masyarakat untuk membatasi silaturahmi dan shalat Idul Fitri,” ujar Hanif di Banjarbaru, Kamis.
Kami memprediksi ledakan kasus akan semakin tinggi setelah Lebaran. Hal itu terjadi bilamana tidak ada langkah-langkah konkret dari masyarakat untuk membatasi silaturahmi dan shalat Idul Fitri
Saat ini, meskipun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diterapkan di Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Barito Kuala, pasar-pasar tradisional di daerah tersebut tetap ramai dan dipadati warga yang berbelanja untuk kebutuhan Hari Raya. Semakin mendekati hari raya, kondisi pasar semakin padat.
Menurut Hanif, kondisi itu mengkhawatirkan. Terlebih, melihat hasil tes cepat Covid-19 secara massal yang digelar di sejumlah pasar tradisional di Banjarmasin, pekan lalu. Dari 1.361 orang yang menjalani tes cepat (rapid test), sebanyak 129 orang atau 9,47 persen di antaranya dinyatakan reaktif. Jika dilihat secara lebih rinci, jumlah yang reaktif di beberapa pasar bahkan di atas 10 persen.
”Ini jelas tidak main-main. Tanpa dukungan masyarakat, ledakan kasus itu menjadi hal yang tak bisa dihindari. Ketika ledakan itu terjadi, itu belum tentu puncaknya karena puncaknya masih belum diketahui,” tuturnya.
Untuk menghadapi ledakan kasus itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel mulai meningkatkan kapasitas ruang perawatan pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. ”Kami sedang menyiapkan 1.000 tempat tidur di beberapa rumah sakit rujukan,” katanya.
Kapasitas 1.000 tempat tidur akan disiapkan di RSUD Ulin, RSUD Dr Moch Ansari Saleh, RSUD Sultan Suriansyah, dan RS Bhayangkara (Banjarmasin), RSUD Idaman (Banjarbaru), RSUD Hadji Boejasin (Tanah Laut), dan RSUD Brigjen Hasan Basry (Hulu Sungai Selatan).
Untuk menunjang penanganan Covid-19, Pemprov Kalsel juga telah membuka seleksi penerimaan tenaga khusus penanganan pandemi Covid-19 di lingkup provinsi. Jumlah tenaga kesehatan dan tenaga penunjang lain yang diperlukan sebanyak 136 orang. ”Masa tugas mereka paling tidak satu tahun,” ujar Hanif.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Muhammad Muslim, yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel menyampaikan, ada 103 kasus positif Covid-19 yang saat ini harus menjalani perawatan di rumah sakit. ”Selebihnya, sebanyak 321 kasus atau 75,70 persen menjalani karantina khusus,” ujarnya.
Perawatan pasien Covid-19 dilakukan di beberapa rumah sakit, yakni RSUD Ulin (37 pasien), RSUD Dr Moch Ansari Saleh (29), RS Bhayangkara (11), RSUD Idaman (9), RSUD Ratu Zalecha (5), RSUD Sultan Suriansyah (4), RSUD Hadji Boejasin (2), Ciputra Mitra Hospital (2), RSUD Damanhuri (1), RSUD Abdul Aziz (1), RSUD Pambalah Batung (1), dan RS Suaka Insan (1).