26 Warga Giripurno di Kota Batu Reaktif, Karantina Lokal Akan Diberlakukan
Dua RW di Desa Giripurno, Kota Batu, Jawa Timur, akan dikarantina karena diduga terjadi transmisi lokal antarwarga.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Menyusul rencana karantina lokal terhadap dua rukun warga di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Pemerintah Kota Batu akhirnya melakukan tes cepat terhadap ratusan warga Giripurno. Hasilnya, ada puluhan warga yang reaktif.
Juru bicara Covid-19 Kota Batu, Muhammad Chori, Jumat (22/5/2020) malam, mengatakan, pihaknya baru saja melakukan tes cepat massal terhadap 174 orang dan hasilnya ada 26 orang yang reaktif. Tes dilakukan Jumat kemarin.
”Melihat perkembangan jumlah kasus meningkat, yakni empat konfirmasi positif dan meninggal satu orang, maka dilakukan rapid test massal. Atas dasar kondisi ini, untuk mencegah penularan Covid-19, maka dilakukan rapat oleh pihak desa, kecamatan, dan Dinas Kesehatan Kota Batu untuk melakukan karantina lokal,” ujarnya.
Melihat perkembangan jumlah kasus meningkat, yakni empat konfirmasi positif dan meninggal satu, maka dilakukan rapid test massal.
Seperti diketahui, jumlah warga terkonfirmasi positif di Batu bertambah lagi sehingga total menjadi 11 orang. Pasien terkonfirmasi terakhir merupakan warga Desa Giripurno, berumur 57 tahun, yang punya pekerjaan sehari-hari sebagai petani yang sering mengirim sayur ke Pasar Karangploso di Kabupaten Malang.
Menurut Chori, untuk warga yang hasil tes cepatnya reaktif, dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah. Selama isolasi, mereka dilarang keluar dan berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain. Selama karantina, mereka juga akan terus dipantau oleh tenaga kesehatan.
”Mereka juga akan dipantau oleh warga, petugas, dan anggota linmas,” katanya. Soal waktu karantina, menurut dia, akan dilakukan setelah ada tanda tangan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Batu. Lokasi yang akan karantina lokal ada di RW 003 (meliputi RT 011 sampai RT 013) dan RW 009 (RT 060 dan 061).
Ada beberapa pertimbangan mengapa dilakukan karantina lokal di tempat itu. Pertama, adanya kasus penambahan pasien terkonfirmasi positif yang cepat sehingga ada dugaan terjadi transmisi lokal.
Selain itu, dalam waktu 22 hari terjadi tiga kali double time. Double time digunakan untuk memproyeksi angka kasus positif dan kematian. ”Pertimbangan lain, sudah ada kasus kematian pasien konfirmasi di Giripurno,” kata Chori.
Hal lain yang menjadi pertimbangan karena Desa Giripurno berbatasan langsung dengan Kecamatan Karangploso di Kabupaten Malang. Di Kabupaten Malang, perkembangan kasus Covid-19 cukup signifikan.
Mengenai pemenuhan kebutuhan pokok selama isolasi dan karantina lokal akan disuplai oleh Pemerintah Kota Batu, pihak desa, dan warga sekitar. Selain itu, ada rencana pembuatan dapur umum. Kebetulan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah terdapat bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupa 3 ton beras, 200 kilogram (kg) telur, dan 200 kotak mi instan.
Kepala Bidang Humas Pemkot Batu Shanty Restuningsasi mengatakan, laporan terakhir data persebaran Covid-19 per 22 Mei di Kota Batu terdapat 11 orang terkonfirmasi positif, 60 pasien dalam pengawasan, 282 orang dalam pemantauan, 245 orang tanpa gejala, dan 2.762 orang dalam risiko.