Gubernur Kalteng Minta Daerah Siapkan Tempat Karantina
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran meminta pimpinan daerah di 14 kabupaten/kota menyiapkan tempat karantina untuk memutus rantai penyebaran wabah korona. Selain itu, pemeriksaan cepat massal harus terus dilakukan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meminta pimpinan daerah di 14 kabupaten/kota menyiapkan tempat karantina untuk memutus rantai penyebaran wabah korona. Selain itu, pemeriksaan cepat massal harus terus dilakukan.
Pada Minggu (7/6/2020), Sugianto mengawasi langsung tes cepat massal di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat. Saat itu pemerintah menyiapkan 2.000 alat tes cepat untuk warga sekitar.
Ruang karantina harus disediakan. Masih banyak daerah yang merasa wilayahnya aman, padahal itu karena tes cepat sedikit sekali. (Sugianto Sabran)
Tes cepat tersebut dilaksanakan di Pasar Indra Sari, Kecamatan Arut Selatan, dan Pasar Cempaka Kumai, Kecamatan Kumai. Pasar menjadi sasaran utama lantaran sebelumnya terjadi transmisi lokal di Pasar Besar Kota Palangkaraya yang hingga kini jumlah kasusnya meningkat dari 27 kasus positif menjadi 40 kasus.
”Ruang karantina harus disediakan. Masih banyak daerah yang merasa wilayahnya aman, padahal itu karena tes cepat sedikit sekali,” ucap Sugianto.
Sugianto menambahkan, penyediaan ruang atau rumah karantina baru dilaksanakan di empat kabupaten/kota, yakni Kabupaten Kotawaringin Barat, Kapuas, Kotawaringin Timur, dan Kota Palangkaraya. Masih ada 10 kabupaten yang belum menyediakan tempat karantina.
Di Kota Palangkaraya dan Kotawaringin Timur, asrama haji menjadi tempat karantina untuk menampung orang tanpa gejala. Mereka yang positif korona tetapi tidak sakit atau tanpa penyakit penyerta dikarantina di tempat itu. Di Palangkaraya setidaknya terdapat 60 orang yang sudah dikarantina di asrama haji.
”Pangkalan Bun mungkin bisa menjadi model penanganan Covid-19 karena semuanya sudah tersedia dan tenaga kesehatan juga maksimal,” ungkap Sugianto.
Dari data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, sampai saat ini kasus terus bertambah dari 481 kasus pada Sabtu (6/6/2020) menjadi 494 kasus positif. Di satu sisi kasus sembuh juga bertambah empat kasus menjadi 206 orang.
Merekomendasikan
Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul menyampaikan, hingga kini lebih kurang 8.000 tes cepat sudah dilakukan. Meskipun tes cepat tidak akurat 100 persen, hal itu cukup untuk merekomendasikan warga agar tetap berada di rumah.
”Semua orang yang mendapatkan hasil reaktif akan dilanjutkan uji usap (swab). Mereka juga diminta isolasi mandiri di rumah, tentu diawasi juga,” katanya.
Suyuti menambahkan, pihaknya saat ini juga mendorong semua dinas kesehatan di kabupaten/kota untuk melakukan penapisan warga yang terinfeksi dan yang tidak. Penapisan menjadi kunci penanganan dan memutus mata rantai Covid-19.
”Seoptimal mungkin kami melayani, tetapi kuncinya juga ada di masyarakat yang harus disiplin demi menjaga keluarga dan orang di sekitarnya,” kata Suyuti yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng.