Candi Borobudur Siap Dibuka Lagi dengan Pembatasan Waktu dan Pengunjung
Candi Borobudur akan kembali dibuka dengan sejumlah aturan dan pembatasan, baik dari segi waktu kunjungan dan jumlah wisatawan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Taman Wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan kembali dibuka dalam waktu dekat. Namun, demi meminimalisasi risiko penularan Covid-19, aktivitas kunjungan akan diatur ketat dengan pembatasan waktu kunjungan dan jumlah pengunjung.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Edy Setijono mengatakan, saat dibuka kembali, penjualan tiket akan dibatasi. ”Pada tahap awal, kami hanya akan menjual tiket dan menerima kunjungan maksimal 5.000 wisatawan,” ujarnya di sela-sela simulasi kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur, Rabu (10/6/2020).
Pada kondisi normal, jumlah wisatawan yang datang ke Candi Borobudur, terutama saat akhir pekan, berkisar 8.000-10.000 wisatawan per hari. Saat ini, bangunan Candi Borobudur masih ditutup dan belum diizinkan dibuka kembali oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Namun, ketika bangunan candi dibuka, jumlah pengunjung yang naik pun dibatasi hanya 140 orang. Pengunjung dibagi menjadi dua rombongan yang masing-masing terdiri atas 70 orang. Dua rombongan ini hanya berkesempatan untuk berwisata dan berjalan-jalan dalam jangka waktu setengah jam.
”Agar wisata tetap berjalan optimal dan wisatawan dapat menyerap pengetahuan tentang Candi Borobudur, maka nantinya setiap rombongan akan didampingi oleh pemandu wisata yang dapat menjelaskan candi secara detail dan lengkap,” ujarnya.
Mungkin di tahap awal bisa mengundang kelompok dari pelaku wisata atau dari kelompok jasa angkutan wisata.
Sejauh ini, Edy mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan candi akan kembali dibuka. Kendati demikian, dia memastikan akan terus mempersiapkan diri, melakukan empat simulasi lagi, dan setelah itu melapor pada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, meminta rekomendasi tanggal pembukaan kembali.
Dalam kegiatan simulasi yang berlangsung Rabu (10/6/2020) siang, Edy menjelaskan, aktivitas kunjungan sudah diatur ketat sejak kendaraan wisatawan masuk ke area parkir. Saat wisatawan sudah turun dan berjalan menuju loket, mereka akan terlebih dahulu diarahkan untuk mencuci tangan. Di samping tempat mencuci tangan akan ada petugas yang berjaga dan mengingatkan agar cuci tangan berlangsung selama 20 detik.
Sebelum membeli tiket, wisatawan pun akan dihentikan petugas dan diperiksa suhu tubuhnya terlebih dahulu. Suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celsius dinyatakan aman dan bisa berwisata seperti biasa. Mereka yang bersuhu tubuh 37,5-37,8 derajat celsius dapat berwisata di bawah pengawasan petugas dan yang bersuhu tubuh di atas 37,8 derajat celsius akan diminta untuk kembali pulang atau beristirahat di klinik.
Saat berjalan menuju bangunan candi, setiap rombongan wisatawan juga harus mengatur jarak dengan rombongan yang ada di depannya. Peringatan menjaga barang ini tertulis di sepanjang jalan menuju candi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang juga datang meninjau kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, mengatakan, jumlah wisatawan sementara ini akan dibatasi dan akan ditingkatkan secara bertahap. Setiap peningkatan jumlah wisatawan nantinya juga akan terus dievaluasi.
Dengan melihat kesiapan Taman Wisata Candi Borobudur, Ganjar pun mengizinkan jika akhir pekan ini mulai dilakukan uji coba pada 100-200 wisatawan terlebih dahulu. ”Mungkin di tahap awal bisa mengundang kelompok dari pelaku wisata atau dari kelompok jasa angkutan wisata,” ujarnya.
Ganjar menuturkan, sejumlah destinasi wisata sudah mendesak, meminta izin agar bisa kembali dibuka. Namun, hal ini tidak bisa diputuskan dengan gegabah dan tetap harus mengacu pada perkembangan kasus Covid-19 di setiap lokasi wisata.