Hingga Juli 2020, Jateng Targetkan 120.000 Tes Usap
Saat ini, di Jawa Tengah, sudah 29.000 tes usap Covid-19 dilakukan, dan sebagian di antaranya diawali tes cepat. Pada akhirnya, tes usap diharapkan bisa dilakukan pada 3.500 orang per 1 juta penduduk.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA/REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendeteksi kasus Covid-19 dengan tes masif dan terstruktur. Hingga kini, telah dilakukan sekitar 29.000 tes usap di 35 kabupaten/kota dan ditargetkan mencapai 120.000 pada Juli 2020.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, melalui telekonferensi, Rabu (10/6/2020) sore, mengatakan, kapasitas pengujian di Jateng saat ini ialah 900-1.000 spesimen per hari. Ada delapan laboratorium yang memeriksa spesimen dari Jateng.
”Sampai Juni-Juli 2020, kami targetkan sekitar 120.000 tes. Memang tidak secara acak, tetapi yang utama ialah pada PDP (pasien dalam pengawasan) dan ODP (orang dalam pemantauan). Selain itu, sampling di sejumlah lokasi yang memiliki faktor risiko,” ujarnya.
Sejumlah tempat dengan faktor risiko tersebut, antara lain, pasar tradisional dan pasar modern, yang menjadi titik pertemuan banyak orang. Pada pekan ini, kata Yulianto, jangkauan tes akan diperluas ke sejumlah industri atau pabrik.
”Kami menargetkan tes akan dilakukan pada 3.500 orang per 1 juta penduduk. Tentu, tak akan bisa dalam waktu dekat ini, tetapi dalam beberapa bulan ke depan harus kami capai. Selain pengadaan tes cepat (untuk penapisan), juga tes usap,” kata Yulianto.
Menurut data Pemerintah Provinsi Jateng, Rabu (10/6/2020) pukul 18.30, terdapat 1.850 kasus positif Covid-19 kumulatif di Jateng, dengan rincian 755 orang dirawat, 960 orang sembuh, dan 135 meninggal. Selain itu, 6.668 PDP kumulatif dan 42.048 kumulatif.
Belum puncak
Sementara itu, di Kabupaten Temanggung, dilaporkan terjadi penambahan 111 kasus positif Covid-19 dalam dua hari, yakni 8-9 Juni 2020. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Supardjo mengatakan, jumlah itu dipastikan bukan merupakan puncak kasus Covid-19 di wilayah itu.
Adapun di Kabupaten Blora, seminggu terakhir dilakukan tes cepat kepada 3.449 orang dan 312 di antaranya reaktif. Setelah dilakukan tes usap, 22 orang positif. Setelah itu, tes cepat dilakukan pada 229 ibu hamil dan 29 di antaranya reaktif dan kini menunggu hasil tes usap.
Ada beberapa yang sudah lima kali dites usap, tetapi belum sembuh.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Blora Lilik Hernanto menuturkan, hingga Rabu, ada 22 pasien positif dirawat. ”Ada beberapa yang sudah lima kali dites usap, tetapi belum sembuh. Selain terkait daya tahan tubuh, juga karena beban psikis,” ujarnya.
Yulianto Prabowo menuturkan, saat ini tengah dilakukan assessment atau penilaian pada 35 kabupaten/kota di Jateng terkait perkembangan kasus Covid-19. Hal itu berdasarkan indikator yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan lainnya.
Sejumlah kriteria yang dipakai dalam penilaian itu, antara lain, epidemiologi, kesiapan fasilitas kesehatan, dan pelacakan. Nantinya nilai tertentu diberikan pada setiap daerah sebelum kemudian dikelompokkan apakah masuk zona hijau, kuning, atau merah.
”Besok, pukul 13.00, kami akan memaparkan penilaian itu, sekaligus mengonfirmasi ke seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota. Jika ada koreksi, dipersilakan. Jadi, saat ini penilaian tersebut masih dalam proses,” ujar Yulianto.
Pembagian zona itu nantinya dapat dijadikan rujukan apakah satu daerah dapat menerapkan tatanan normal baru atau belum. Sejumlah sektor, seperti peribadatan dan pendidikan saat ini, tengah disiapkan agar bisa berjalan dengan protokol kesehatan ketat.