Delapan Hari Nihil, Pelaku Perjalanan Tambah Kasus Baru di Kendari
Setelah delapan hari tanpa tambahan kasus Covid-19, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, kembali mencatatkan kasus terbaru. Seorang warga Makassar, Sulawesi Selatan, diketahui positif saat ingin kembali ke kampung halaman.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Setelah delapan hari tanpa tambahan kasus Covid-19, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, kembali mencatatkan kasus terbaru. Seorang warga Makassar, Sulawesi Selatan, diketahui positif saat ingin kembali ke kampung halamannya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kendari dr Algazali Amirullah menyampaikan, pasien tersebut saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kendari. Dia dalam kondisi sehat. Pasien diketahui seorang warga Makassar yang mengunjungi keluarganya di Kendari, akhir Mei lalu.
”Saat ingin pulang ke Makassar, pasien melakukan tes cepat dan hasilnya reaktif. Pada 6 Juni lalu, spesimen pasien diambil untuk tes usap dan kemarin keluar dengan hasil positif Covid-19,” kata Algazali di Kendari, Kamis (11/6/2020).
Menurut Algazali, penelusuran kontak erat pasien sedang dilakukan oleh tim kesehatan. Keluarga dekat pasien akan diambil spesimen untuk diuji di laboratorium dalam waktu dekat.
Menurut Algazali, kasus ini merupakan penambahan pertama setelah delapan hari terakhir nihil kasus di ibu kota Sultra itu. ”Ini kasus baru yang merupakan pelaku perjalanan. Kami harapkan warga tetap menjaga kedisiplinan di situasi seperti ini, dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Hingga Kamis sore, jumlah kasus positif di Kendari mencapai 63, dengan 52 kasus sembuh, tiga orang meninggal, dan delapan orang masih dirawat. Selain di Kendari, seorang pelaku perjalanan yang terdeteksi positif Covid-19 juga ditemukan di Kabupaten Buton. Pasien tersebut diketahui merupakan penumpang kapal Pelni KM Nggapulu, yang tiba di Buton lebih dari satu bulan lalu.
Pasien sudah dikarantina di lokasi yang kami siapkan sejak hasil uji cepatnya reaktif.
Juru Bicara GTPP Covid-19 Buton dr Hayun menjelaskan, pasien tersebut telah menjalani karantina mandiri selama dua puluh hari terakhir. Alat uji cepat yang terbatas membuat pendeteksian baru dilakukan sekitar satu pekan lalu.
”Hasil uji cepat menunjukkan reaktif virus. Pasien lalu diambil spesimen untuk uji laboratorium, dan sekarang baru keluar hasilnya, yaitu positif. Pasien sudah dikarantina di lokasi yang kami siapkan sejak hasil uji cepatnya reaktif,” tutur Hayun.
Selain pasien ini, tambah Hayun, dua orang lainnya juga diketahui positif terinfeksi virus korona. Satu orang merupakan kontak erat kasus pertama di Buton dan seorang lainnya kasus sporadis. Deteksi kontak erat dan pengujian cepat segera dilakukan.
Menurut Hayun, dengan penambahan kasus ini, pihaknya akan terus melakukan pendeteksian dan pengujian sampel. Setiap pendatang akan didata dan dilakukan tes cepat. Selain itu, gugus tugas juga terus mengimbau masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan.
Di Sultra, total daerah yang memiliki kasus positif Covid-19 mencapai 15 kabupaten/kota. Dua daerah yang sebelumnya nihil kasus kini diketahui memiliki warga yang positif dari hasil pengujian spesimen.
Total pasien positif Covid-19 di Sultra mencapai 272 kasus, dengan 178 kasus sembuh. Sebanyak 89 orang masih dirawat dan lima orang meninggal.
”Hari ini enam kasus baru yang tersebar di Kolaka Timur, Konawe, dan Buton. Semua temuan kasus baru ini didapatkan dari pengujian laboratorium RSUD Bahteramas Kendari,” ucap Jubir GTPP Covid-19 Sultra dr La Ode Rabiul Awal.
Rabiul melanjutkan, tim kesehatan Sultra juga terus mengintensifkan pendeteksian kasus dengan uji cepat massal. Total uji cepat selama 12 hari terakhir sebanyak 1.960 orang dengan hasil semuanya nonreaktif.
Meski demikian, ia berharap masyarakat tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan yang disyaratkan.