Kasus Covid-19 Meningkat Saat Pelonggaran, Tes Cepat Massal Dilakukan di Balikpapan
Di tengah pelonggaran kegiatan di Balikpapan, kasus Covid-19 terus meningkat, bahkan terdapat kluster baru. Pemerintah setempat melakukan tes cepat massal untuk menyaring orang yang terindikasi Covid-19.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Di tengah pelonggaran yang dilakukan di Balikpapan, Kalimantan Timur, kasus Covid-19 terus meningkat, bahkan terdapat kluster baru. Pemerintah setempat melakukan tes cepat massal di sekitar lokasi kluster untuk menyaring orang-orang yang terindikasi Covid-19.
Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan mencatat, kasus pasien positif Covid-19 bertambah 62 kasus sejak pelonggaran di rumah ibadah, pusat perbelanjaan, dan restoran pada 5 Mei. Pada 5 Mei, total pasien positif Covid-19 berjumlah 35. Angka itu meningkat menjadi 97 kasus pada Sabtu (13/6/2020).
Dari 97 pasien positif, 59 pasien dinyatakan sembuh dan tiga orang meninggal sehingga terdapat 35 pasien positif Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit. Dari penambahan kasus positif itu, terdapat kluster baru yang disebut kluster Kampung Baru dengan jumlah 18 kasus, salah satu di antaranya meninggal pada Jumat, 12 Juni.
Hari ini tes cepat dilakukan di puskesmas dan sebanyak 87 orang sudah mengikuti tes cepat. Tes cepat akan dilanjutkan untuk menjaring lebih banyak warga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, selain memeriksa kontak erat, tes cepat massal juga mulai dilakukan di kawasan Kampung Baru, yakni di Kelurahan Baru Tengah dan Kelurahan Baru Ilir.
”Hari ini tes cepat dilakukan di puskesmas dan sebanyak 87 orang sudah mengikuti tes cepat. Tes cepat akan dilanjutkan untuk menjaring lebih banyak warga,” kata Andi di Balikpapan.
Untuk diketahui, kluster Kampung Baru ini berawal dari keluarga yang berkumpul pada saat perayaan Idul Fitri di kawasan Kampung Baru. Salah satu anggota keluarga kemudian memeriksakan diri ke rumah sakit karena memiliki gejala sesak napas. Setelah dites usap, ternyata hasilnya positif Covid-19.
Selain dari kluster Kampung Baru, penambahan kasus positif juga banyak dijumpai dari pekerja di bidang minyak dan gas bumi. Pada Rabu, terdapat dua penambahan kasus positif Covid-19, salah satunya merupakan pekerja di bidang migas.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan akan mengevaluasi dan menganalisis kasus yang muncul di tengah pelonggaran ini. Sampai sejauh ini, belum didapatkan penularan di tempat-tempat yang mulai beroperasi di masa pelonggaran, seperti tempat ibadah, mal, dan restoran.
”Sekitar 40 pasien positif merupakan pekerja perminyakan, tambang, dan perkapalan. Oleh karena itu, kami akan meminta pihak perusahaan untuk memperketat tes para pekerjanya dengan tes usap,” ujar Rizal.
Jangan lengah
Sejak adanya pelonggaran, pusat perbelanjaan mulai ramai dikunjungi. Selain itu, jalan-jalan juga sudah terlihat ramai. Meski demikian, warga diminta untuk tetap disiplin agar tidak tertular dan menularkan Covid-19 di tempat-tempat umum.
Pelonggaran kegiatan di pusat perbelanjaan dan restoran mulai dilakukan sejak keluarnya Surat Edaran Nomor 440/0376/Pem. Mal hanya boleh menerima pengunjung 50 persen dari kapasitas maksimal. Adapun restoran boleh beroperasi 24 jam, tetapi tidak boleh melayani makan di tempat di atas pukul 22.00 Wita.
Tempat ibadah juga boleh melakukan kegiatan ibadah di tempat ibadah dengan tetap membuat jarak bagi warga. Anak-anak dan usia rentan disarankan untuk beribadah di rumah masing-masing. Setiap tempat yang sudah boleh beroperasi harus menerapkan protokol kesehatan dengan memeriksa suhu tubuh pengunjung, menyediakan tempat cuci tangan yang cukup, dan membersihkan peralatan secara berkala.
Pada pelonggaran fase pertama ini, sebanyak 105 personel TNI dan 200 personel kepolisian disiagakan. Komandan Distrik Militer 0905 Balikpapan Letnan Kolonel I Gusti Agung Putu Sujarnawa mengatakan, personel TNI dan polisi hanya bertugas mengawasi dan mengingatkan. ”Harapannya, warga tetap menjalankan disiplin masing-masing agar perekonomian tetap bisa berjalan dan kesehatan masyarakat juga terjaga,” ucapnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak mengatakan, masih terdapat 485 sampel yang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium di Kaltim. Artinya, masih banyak pasien yang terindikasi Covid-19 di Kaltim. Untuk itu, ia meminta warga bisa beradaptasi dalam berkegiatan di luar rumah.
”Pelonggaran terhadap pembatasan perlu disikapi dengan baik sehingga kita tidak boleh lengah. Selama belum ada obat atau vaksin virus SARS CoV-2, proses penyembuhan dan pencegahan memakan waktu lama,” lanjut Andi.