Tertular Ibunya, Dua Bayi di Kalteng Positif Covid-19
Dua bayi di Kalimantan Tengah positif Covid-19 akibat tertular ibunya yang sama-sama memiliki riwayat perjalanan ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kedua bayi itu dalam kondisi stabil meski masih dirawat intensif.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Dua bayi di Kalimantan Tengah positif Covid-19 akibat tertular sang ibu. Kedua ibu bayi tersebut sama-sama memiliki riwayat perjalanan dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Dua anak balita tersebut berasal dari Kabupaten Kotawaringin Timur dan Barito Timur, Kalimantan Tengah. Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Timur, Multazam, menjelaskan, bayi asal Kotawaringin Timur yang positif virus korona tipe baru diduga tertular ibunya yang sebelumnya berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Belakangan, ibu bayi tersebut dinyatakan sembuh setelah dua kali tes usap menunjukkan hasil negatif.
Bayi berumur tiga bulan dan ibunya itu berasal dari Kecamatan Parenggean yang memang merupakan zona merah penularan Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur. ”Kami baru mengetahuinya saat tim turun ke kecamatan melakukan penelusuran,” kata Multazam.
Multazam menjelaskan, saat ini bayi itu harus dipisah dari ibunya dan diisolasi di Klinik Covid-19 Islamic Center. Klinik itu diperuntukkan bagi orang tanpa gejala (OTG). Menurut dia, bayi dalam kondisi stabil. ”Tak ada sakit apa pun,” ujarnya.
Satu bayi lain yang terjangkit Covid-19 berasal dari Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur. Ia terinfeksi dari ibunya yang juga positif Covid-19.
Keduanya saat ini dalam kondisi stabil meskipun masih butuh perawatan karena menunjukkan gejala Covid-19.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Barito Timur Simon Biring menjelaskan, pihaknya mengisolasi bayi dan ibunya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiang Layang. Keduanya saat ini dalam kondisi stabil meskipun masih butuh perawatan karena menunjukkan gejala Covid-19.
”Dengan tambahan bayi itu, saat ini Barito Timur memiliki 19 kasus positif korona tipe baru. Namun, hanya ada tiga orang yang dirawat di RSUD Tamiang Layang,” kata Simon.
Simon menjelaskan, saat ini pihaknya sudah mengusulkan untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke Kementerian Kesehatan, tetapi masih menunggu hasil kajian epidemiolog. ”Kami berharap masyarakat tetap disiplin dan menjalankan protokol kesehatan,” ujarnya.
Data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng menyebutkan, penambahan kasus terus terjadi. Sampai Kamis siang, terdapat 736 kasus positif atau bertambah 35 kasus dari hari sebelumnya. Angka penambahan itu merupakan yang terbesar selama hampir dua bulan terakhir.
Anggaran besar itu digunakan untuk penanganan dan pelayanan pasien, seperti pemeriksaan cepat massal, uji usap, penambahan alat pelindung diri (APD), dan penguatan rumah sakit.
Sebelumnya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menjelaskan, pihaknya menyiapkan anggaran Rp 1,4 triliun yang berasal dari APBD Provinsi Kalteng sebesar Rp 500 miliar ditambah pengalihan anggaran 14 kabupaten/kota sebesar Rp 900 miliar. Anggaran itu naik dari sebelumnya Rp 739 miliar.
Anggaran besar itu digunakan untuk penanganan dan pelayanan pasien, seperti pemeriksaan cepat massal, uji usap, penambahan alat pelindung diri, dan penguatan rumah sakit. Selain itu, anggaran juga digunakan untuk bantuan sosial dan bantuan langsung tunai.
”Anggaran yang besar itu percuma kalau tidak ada kedisiplinan. Saya selalu menegaskan kepada bupati dan wali kota untuk betul-betul memanfaatkannya untuk rakyat dan tepat sasaran,” kata Sugianto.
Sugianto menilai, sejauh ini masih banyak daerah yang belum menyiapkan tempat karantina bagi OTG. Selain itu, uji usap dan tes massal cepat juga masih sangat minim. ”Masih ada pimpinan daerah yang santai-santai saja menghadapi ini (Covid-19). Nanti kalau tes massal (kasus positif) meledak, baru sadar,” ujarnya.