Kasus Pertama Covid-19 Ditemukan di Kepulauan Nias
Kasus pertama positif Covid-19 ditemukan di Kepulauan Nias. Warga yang positif itu datang dari Manado ke Nias untuk menghadiri pemakaman orangtuanya. Kasus Covid-19 di Sumut terus meluas dan telah mencapai 1.024 kasus.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
GUNUNGSITOLI, KOMPAS — Kasus pertama positif Covid-19 ditemukan di Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Warga yang positif datang dari perantauannya di Kota Manado, Sulawesi Utara, untuk menghadiri pemakaman orangtuanya yang meninggal di Kota Gunungsitoli. Kewaspadaan ditingkatkan di kepulauan yang berada di pesisir barat Sumut itu.
”Kami menemukan seorang warga positif Covid-19 dengan tes cepat molekuler (PCM), tetapi warga tersebut tidak mengalami gejala sakit apa pun. Saat ini masih kami isolasi,” kata Kepala Bidang Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli Hotman Purba, Jumat (19/6/2020).
Hotman mengatakan, temuan tersebut merupakan kasus pertama di Kepulauan Nias yang terdiri dari lima kabupaten/kota itu. Selama pandemi ini, mereka belum menemukan kasus positif di seluruh kepulauan. Kasus pertama kali ditemukan setelah warga tersebut mengikuti tes cepat Covid-19 sebagai syarat untuk melakukan perjalanan pulang ke Manado. Hasilnya tes cepat pun reaktif.
”Kami pun melakukan uji TCM dan kemudian hasilnya positif. Pengambilan sampel untuk uji ini juga dilakukan dengan usap di tenggorokan, tetapi hasilnya bisa keluar dalam dua jam,” kata Hotman.
Hotman mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Gunungsitoli pun kini melakukan penelusuran kontak terhadap kasus tersebut. Orang tanpa gejala tersebut sudah tiba di Gunungsitoli sejak Kamis (11/6/2020).
Hotman mengatakan, sebagai rumah sakit rujukan di Kepulauan Nias, mereka pun meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi pandemi. Saat ini mereka sedang membangun ruang isolasi bertekanan negatif berkapasitas 24 orang. Laboratorium uji TCM juga disiagakan untuk pengujian spesimen.
Kluster desa meluas
Sementara itu, kasus baru positif Covid-19 kembali ditemukan di Desa Tanjung Hataran, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun. Hingga Jumat (19/6/2020), sudah 29 kasus positif ditemukan di desa itu.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Simalungun, Akmal Siregar, mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penelusuran kontak terhadap warga di Desa Tanjung Hataran. ”Kami menargetkan bisa melakukan penapisan terhadap semua warga di desa berpenduduk 350 keluarga itu,” katanya.
Penularan lokal diperkirakan terjadi sejak Lebaran.
Akmal mengatakan, paparan Covid-19 sudah cukup luas di desa itu. Penularan lokal diperkirakan terjadi sejak Lebaran. Gugus Tugas Simalungun pun hingga kini belum mengetahui pasti darimana awal masuknya Covid-19 ke desa itu. Kasus itu ditemukan dari pasangan suami-istri yang reaktif saat mengikuti tes cepat Covid-19 di rumah sakit di Kota Pematangsiantar. Mereka berdua lalu mengikuti uji reaksi berantai polimerase (PCR) dan hasilnya positif.
Akmal mengatakan, Desa Tanjung Hataran masih terus dikarantina. Pemerintah mendirikan dapur umum untuk memasok makanan warga. Warga yang positif semuanya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Pardagangan dan Rumah Sakit Darurat Batu 20 Simalungun.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, mengatakan, kasus positif Covid-19 di seluruh Sumut kini meluas dan mencapai 1.024 kasus. Kasus tersebut bertambah signifikan dibanding 1 Juni yang masih 417 kasus.
Kasus juga meluas dari 18 menjadi 24 Kabupaten/kota di Sumut. Aris pun meminta agar masyarakat meningkatkan kedisiplinan melakukan protokol kesehatan Covid-19 karena penularan masih terus terjadi di Sumut.