Jabar Klaim Mampu Periksa 3.000 Sampel Covid-19 Per Hari
Kapasitas pengujian hasil tes Covid-19 di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat telah mencapai lebih dari 3.000 sampel per hari. Kemampuan pengujian cepat dan akurat dibutuhkan dalam memetakan potensi Covid-19.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kapasitas pengujian hasil tes Covid-19 lewat Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat telah mencapai lebih dari 3.000 sampel per hari. Kemampuan pengujian yang cepat dan akurat dibutuhkan dalam memetakan potensi persebaran Covid-19.
Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Deteksi Dini, Pengujian Massal, dan Manajemen Lab Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat Siska Gerfianti mengklaim kemampuan itu berdasarkan jumlah hasil uji tes usap pada Minggu (21/6/2020). Sampel ini berjumlah 3.156 unit yang berasal dari pengetesan enam daerah, yaitu Kabupaten Pangandaran, Kuningan, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi, serta 88 siswa Papua di Jabar.
Sebelumnya, laboratorium kesehatan daerah (labkesda) telah memeriksa kurang lebih 65.032 tes uji usap hingga Senin (15/6/2020) pekan lalu. Kemajuan ini, kata Siska, sangat membantu dalam mencapai target 25.000 sampel pekan ini.
Siska mengatakan, peningkatan kapasitas ini berdampak positif terhadap upaya pelacakan Covid-19. Dengan hasil sampel yang ada, gugus tugas bisa memetakan perkembangan sebaran virus ini melalui warga-warga yang berpotensi tertular.
Sampel tersebut telah ditentukan berdasarkan prioritas dan pelacakan dari kasus positif yang ada. Untuk pekan ini, kata Siska, warga yang diprioritaskan untuk diperiksa di antaranya pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), tenaga kesehatan, pedagang pasar, dan kelompok rawan lainnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Informasi dan Komunikasi Covid-19 Jabar, hingga Senin (22/6/2020) per pukul 17.00, masih terdapat 2.829 ODP dan 1.119 PDP. Pada waktu yang bersamaan, provinsi ini sedang menangani 1.407 pasien positif.
”Dengan kapasitas yang meningkat, diharapkan tidak ada bottleneck (hambatan). Pencapaian ini mempercepat penanggulangan Covid-19, terutama untuk melacak dan memetakan penyebaran virus. Hal ini pada gilirannya akan berimplikasi pada penanganan pasien,” ujarnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat Emawati mengatakan, seluruh sampel tersebut telah diverifikasi bagian registrasi sampel. Agar waktu yang terpakai lebih efisien, seiring pemeriksaan, ujar Emawati, pihaknya juga melakukan administrasi identitas pasien secara simultan.
Emawati mengatakan, proses tersebut dibantu tim dari Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung. Unpad kini dilengkapi mobile lab dengan kapasitas 461 sampel dari 26 laboratorium satelit. Di Jabar, tuturnya, telah memiliki 20 laboratorium real time polymerase chain reaction (RTPCR).
Dengan kapasitas yang meningkat, diharapkan tidak ada bottleneck (hambatan). Pencapaian ini mempercepat penanggulangan Covid-19, terutama untuk melacak dan memetakan penyebaran virus. Hal ini pada gilirannya akan berimplikasi pada penanganan pasien
Target uji usap di Jabar, kata Emawati, mencapai 150.000 dengan sasaran seluruh PDP, ODP, tenaga kesehatan, pemudik domestik dan dari luar negeri, serta sasaran lain hasil penyelidikan epidemiologi (penyebaran penyakit). Dia berharap dengan kemampuan periksa ini, tes masif akan jauh lebih cepat, akurat, efektif, dan efisien.
”Antara laboratorium induk dan satelit telah bekerja sama dengan baik, berkoordinasi, dan melengkapi kekurangan. Nantinya kami bisa melihat berbagai data yang akan berguna untuk penentuan diagnosis terapi, serta penyelidikan dan penentuan kebijakan lebih akurat,” ujarnya.