Kasus Belum Mencapai Puncak, Tes Usap Terus Dilakukan di Banjarmasin
Kasus penularan Covid-19 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terus bertambah. Namun, puncak penularan belum bisa dipastikan. Pelacakan dan tes terus dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kasus penularan Covid-19 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terus bertambah. Namun, puncak penularannya belum bisa dipastikan. Pelacakan dan tes terus dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan.
Hampir separuh dari total kasus positif Covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini ditemukan di Banjarmasin. Dari 2.775 kasus hingga Rabu (24/6/2020), sebanyak 1.213 kasus atau 43,71 persen ada di Banjarmasin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi, yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjarmasin, mengatakan, kurva kasus di Banjarmasin belum mencapai puncak meskipun angkanya sudah tinggi.
”Pada akhir bulan ini (Juni) diperkirakan menembus angka 1.500 kasus. Itu prediksi kami dari analisis data dan hasil pelacakan di lapangan,” kata Machli di sela-sela pemeriksaan swab (usap) hidung dan tenggorokan warga di Banjarmasin, Rabu.
Karena kasus belum mencapai puncaknya, maka pelacakan dan penelusuran kontak di lapangan terus dilakukan. ”Kalau kegiatan tracking dan tracing dihentikan, bisa saja kasusnya menjadi landai. Namun, kami masih tetap berupaya menemukan orang-orang yang terinfeksi supaya mereka bisa ditangani dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Menurut Machli, penambahan jumlah kasus positif saat ini tidak serta merta membuat rumah sakit menjadi penuh. Sebab, sebagian besar kasus baru ditemukan pada orang tanpa gejala (OTG). Mereka terinfeksi virus korona, tetapi mereka tidak sakit atau tanpa gejala yang berarti.
”Jadi, kebanyakan orang yang terinfeksi Covid-19 saat ini tidak dirawat di rumah sakit. Mereka hanya perlu melakukan isolasi atau karantina secara mandiri di rumah masing-masing sampai hasil tes swab-nya negatif,” ujarnya.
Di Banjarmasin, Rabu, lebih dari 500 warga menjalani pemeriksaan usap secara massal yang diadakan oleh Kepolisian Daerah Kalsel dan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-74 Bhayangkara. Pemeriksaan itu dilakukan dengan sistem drive thru atau layanan tanpa turun dari kendaraan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Muhammad Muslim yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel menyampaikan, per Rabu, ada penambahan 90 kasus positif di Kalsel. ”Dari jumlah tersebut, 79 kasus baru merupakan hasil pelacakan yang dilakukan petugas surveilans epidemiologi di lapangan,” ujarnya.
Dari 2.775 kasus positif di Kalsel, sebanyak 2.147 orang dalam perawatan dan karantina khusus, 457 sembuh, dan 171 meninggal. ”Sebanyak 1.564 kasus positif saat ini hanya dirawat dalam karantina khusus atau isolasi secara mandiri karena tidak memiliki gejala yang berarti. Yang dirawat di rumah sakit berjumlah 583 orang,” kata Muslim.