Kasus Covid-19 di Wilayah Pegunungan Papua Jadi Perhatian Khusus
Lima kabupaten di kawasan Pegunungan Tengah Papua telah terpapar Covid-19. Pemprov Papua memberikan perhatian khusus kepada lima kabupaten tersebut karena minimnya fasilitas dan tenaga kesehatan di kawasan tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kasus Covid-19 telah ditemukan di lima kabupaten di wilayah pegunungan Provinsi Papua. Hal ini menjadi perhatian gugus tugas mengingat wilayah itu masih terpencil dan minim fasilitas kesehatan. Diperlukan upaya pelacakan secara masif untuk mencegah virus semakin menyebar di daerah itu.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Silwanus Sumule, Minggu (28/6/2020). Kelima kabupaten di kawasan pegunungan Papua yang terpapar Covid-19 adalah Jayawijaya, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, dan Yalimo.
Silwanus memaparkan, berdasarkan data terakhir kumulatif Covid-19, terdapat 22 kasus di Jayawijaya, 2 kasus di Mamberamo Tengah, 2 kasus di Yalimo, 1 kasus di Puncak Jaya, dan 1 kasus di Lanny Jaya.
”Kami memberikan perhatian khusus kepada lima daerah ini terkait penanganan pasien Covid-19. Sebab, kondisi fasilitas kesehatan tidak memadai dan jumlah tenaga kesehatan juga minim,” kata Silwanus.
Kelima kabupaten ini berada di daerah dengan kondisi geografis yang sulit dan minim tenaga kesehatan. Data dari Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Papua, hanya terdapat 122 tenaga dokter di Jayawijaya. Padahal, Jayawijaya merupakan pusat pelayanan kesehatan bagi kabupaten-kabupaten lain di kawasan Pegunungan Tengah Papua, seperti Lanny Jaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, dan Yalimo.
Silwanus menuturkan, Satgas Covid-19 Provinsi Papua telah menginstruksikan sejumlah strategi untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lima daerah itu. Di antaranya meliputi penelusuran warga yang kontak dengan pasien positif, pelaksanaan tes cepat bagi warga, dan segera mengikuti pemeriksaan sampel usap apabila hasil tes cepat reaktif Covid-19.
”Kami akan menyiapkan pesawat untuk membawa alat pemeriksaan swab (usap) di lima wilayah ini. Pemda bisa merujuk pasien positif ke RSUD Wamena (Jayawijaya) atau rumah sakit di Jayapura,” papar Silwanus.
Ia pun mengimbau masyarakat Papua jangan menganggap remeh Covid-19 dengan tidak melaksanakan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak di pusat keramaian.
Kepala Bagian Humas Pemkab Puncak Jaya Akbar Fitrianto, saat dihubungi, mengatakan, pihaknya sementara melaksanakan penelusuran warga yang telah kontak dengan pasien positif di daerah itu. Ia pun menyatakan Pemkab Puncak Jaya telah melaksanakan karantina wilayah dengan sangat ketat, yakni tidak mengizinkan adanya warga yang meninggalkan atau masuk ke Puncak Jaya.
”Hanya kendaraan atau pesawat yang mengangkut logistik, obat-obatan, tenaga kesehatan, aparatur sipil negara, dan aparat keamanan yang diperbolehkan masuk ke Puncak Jaya,” kata Akbar.
Hingga Minggu, masih terjadi penambahan 37 kasus positif dan tambahan satu pasien meninggal di Papua. ”Pasien yang meninggal dengan penyakit penyerta gagal ginjal. Dia seorang mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih di Jayapura,” tutur Silwanus.
Jumlah kumulatif kasus pasien positif Covid-19 di Papua telah mencapai 1.682 orang. Rinciannya, 824 orang dalam perawatan, 841 orang sembuh, dan 17 orang meninggal. Dari 29 kabupaten/kota di Papua, terdapat 12 kabupaten yang masih bebas dari kasus Covid-19, yakni Nduga, Tolikara, Puncak, Yahukimo, Intan Jaya, Pegunungan Bintang, Deiyai, Dogiyai, Paniai, Mamberamo Raya, Mappi, dan Asmat.